print this page Klik Print

Elang Yang Tinggal Bersama Ayam

Elang Yang Tinggal Bersama Ayam 
Alkisah, di sebuah lereng gunung yang curam, ada sebuah sarang elang yang berisikan empat telur elang ukuran besar.

Satu hari, gempa bumi telah menguncang gunung itu menyebabkan salah satu dari telur itu jatuh ke kandang ayam yang berada di lembah di bawah lereng itu.

Ayam-ayam pun tahu bahwa mereka harus melindungi telur elang itu. Kemudian, telur elang pun menetas dan seekor elang yang cantik pun terlahir.

Sebagai ayam, ayam-ayam itu pun membesarkan elang sebagai seekor ayam.

Sang elang pun sangat menyukai tempat tinggal dan keuarganya itu, namun sepertinya ia merasa ada semangat untuk berteriak lebih keras dari sekedar jiwa ayam.

Hingga pada suatu hari, elang itu pun menatap langit dan melihat sekelompok elang-elang hebat terbang tingi melayang-layang.

“Oh…” teriak sang elang. “Andai saja aku bisa terbang tinggi seperti burung-burung itu.”
Ayam-ayam itu pun terkekeh, “Kau tidak bisa terbang tinggi seperti mereka. Kau adalah seeokor ayam dan ayam tidak bisa terbang.”

Elang ini pun terus menatap keluarganya yang sesungguhnya di angkasa sana, bermimpi mengkhayalkan ia bisa seperti mereka.

Setiap kali elang itu membicarakan tentang impian-impiannya, ia selalu diberitahu bahwa ia tidak akan bisa melakukannya.

Dan itulah apa yang elang itu pelajari untuk diyakini. Seiring waktu, elang itu pun berhenti bermimpi dan kembali menjalani hidupnya sebagai ayam.
Akhirnya, setelah hidup lama sebagai seekor ayam, elang itu pun meninggal.
Anda bisa menjadi apa yang Anda yakini. Jika Anda pernah bermimpi menjadi elang, ikuti impian itu, jangan mengikuti apa kata ayam-ayam itu.

Sepenggal Kehidupan Yahya Ayyasy di Mata Sang Istri

yahya ayash
“DIA hanya berjalan di malam hari, di antara pohon-pohon, di pegunungan, mengenakan jaket hitam dan celana hitam. Dia tidak pernah menolak dalam hidupnya. Dia selalu menggunakan setiap kesempatan untuk datang melihat kami, meskipun mata-mata menyebar di mana-mana dan penjajah Zionis menunggunya setiap saat.”

Begitulah Ummu Bara menuturkan sebagian kehidupan sang arsitek pertama di Brigade al Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, asy Syahid Yahya Ayyasy. Dia mengatakan, “Kami menghabiskan waktu selama lima tahun menjadi buron. Selama itu, jarang sekali muncul di siang hari. Itu adalah hari-hari yang sangat sulit. Tidak ada yang bisa dimakan, tidak ada pakaian bagus yang dikenakan. Seharipun dia tidak peduli dengan penampilannya. Obsesi terbesarnya adalah hanya menimpakan kerugian paling besar pada penjajah Zionis.”

Mengenang 18 tahun kepergian suaminya, Ummu Bara teringat beberapa peristiwa yang masih melekat dalam ingatannya di hari-hari sebagai buron. “Komandan (Zionis) yang menyerbu rumah kami masih saya ingat namanya, Sveka. Suatu kali mereka menyerbu rumah kami setelah aksi yang dilakukan Yahya di Tel Aviv. Mereka sangat liar dan brutal. Saat itu sang komandan berkata kepada saya, ketika kami nanti membunuh Yahya, saya akan mengikat tubuhnya dengan mobil saya dan saya seret di jalan-jalan Tel Aviv, setelah itu saya potong-potong tubunya menjadi bagian kecil-kecil untuk saya bagikan kepada semua keluarga ‘Israel’ yang anggota keluarganya dibunuh Yahya untuk mereka makan.”

Dalam pertemuan khusus dengan koresponden Pusat Informasi Palestina, Ummu Bara menambahkan, “Dia mengatakan hal itu untuk membuat ketakutan di hati kami. Tapi saya menjawabnya dengan mengatakan, "jasad tidak penting bagi dia setelah apa yang dia dapatkan setelah kematiannya. Ruhnya akan naik ke langit di sisi Penciptanya dan akan damai. Saya berdoa kepada Allah semoga kalian tidak pernah menemukan meski mayatnya sekalipun.”

Di suatu hari selama menjadi buron, tepatnya di malam hari pelaksanaan aksi syahid oleh Shaleh Shawi di Tel Aviv, saya terbangun karena ada ketukan pelan pada jendela kamar saya. Saya lihat ternyata dia adalah Yahya dan asy Syahid Saad Arabid dari Jalur Gaza. mereka mengenakan pakaian serba hitam dan membawa senjata. Saat itu pula berkecamuk perasaan saya. Saya sangat merindukan Yahya tapi di saat yang sama saya mengkhawatirkan dia menjadi target mata-mata dan Yahudi.”

Dia melanjutkan, “Saya bukakan pintu rumah. Keduanya masuk setelah menyembunyikan jejak kakinya di luar rumah. Karena jejak sapatu keduanya nampak jelas dan dalam di tanah yang berlumpur. Setelah masuk, dia meminta saya untuk membangunkan Bara (anaknya) untuk melihatnya. Kala itu adalah pukul satu lewat tengah malam. Dia gendong Bara, dia peluk dan dia ciumi. Saya masih ingat betul, saat itu dia sangat bahagia sekali karena keberhasilan aksi kepahlawanan di Tel Aviv.”

Dia menambahkan, “Setelah meninggalkan rumah, saya segera membersikan dan merapikan rumah dari jejak kaki keduanya khawatir diserbu militer penjajah Zionis. Dan betul, pada malam itu, setelah Yahya dan Saad keluar, mereka menyerbu rumah dan melakukan intimidasi sebagaimana yang biasa kami alami.”

Keberadaannya di Gaza

Sebagian besar waktu selama menjadi buron, Yahya menghabiskannya berpindah-pindah di pegunungan Tepi Barat, di bukit-bukitnya, lembah-lembahnya dan gua-guanya. Sampai-sampai terjadi ikatan kerindungan di sana. Meskipun Jalur Gaza sempat memuliakannya dan melindunginya sekitar setahun sebelum kesyahidannya (mati syahid). Namun di hari-hari terakhir dia kembali ke pegunungan Tepi Barat.

Mengenai hal itu Ummu Bara mengatakan, “Pada bulan-bulan terakhir keberadaan kami di Jalur Gaza, Yahya menghabiskan malam Kamis setiap pekan dekat pagar pimisah, berusaha memotong-motong kawat dengan peralatan yang dia ciptakan. Dia memotong kawat-kawat tersebut tanpa memicu sirine (yang diipasang Zionis) berbunyi.”

Dia melanjutkan, “Di hari-hari terakhirnya dia berharap kembali ke Tepi Barat karena tekanan yang dihadapi dari penjajah Zionis dan Otoritas Palestina. Juga kerena penyebaran fotonya kepada orang-orang agar menyampaikan keberadaannya dan tidak memberikan tempat bernaung. Dia sudah terbiasa menjadi buron di pegunungan dan gua-gua di Tepi Barat, dan itulah yang tidak ada di Jalur Gaza.”

Hari Keyahidannya

Ummu Bara mengatakan, “Hari pertama kesyahidan Yahya tidak berat bagi saya sebagimana juga di hari kedua. Di hari pertama saya tidak percaya apa yang telah terjadi, meskipun kami sudah memperkirakan berita ini akan kami terima kapan saja.”

Dia melanjutkan, “Di hari kedua, tepatnya ketika saya melihat jasad Yahya yang diusung di atas pundak orang-orang, saya melihatnya sebagai pandangan perpisahan di depan gelombang manusia. Saya berteriak dan berkata: hari ini saya melihatmu secara terang-terangan di depan semua manusia. Aduhai, alangkah senangnya bila kau masih hidup dan aku melihatmu meskipun dalam sembunyi-sembunyi.”

Dengan linangan air mata penuh kesedihan karena perpisahan dia mengatakan, “Saya berharap bisa mati syahid bersama Yahya. Suatu kali saya pernah berdoa di depannya, agar suatu hari kami, saya, dia dan Bara mati syahid bersama-sama. Namun dia justru mengangkat kedua tangannya ke langit dan berdoa: Ya Allah jangan Engkau kabulkan untuknya, ambillah aku sebagai mati syahid sendirian. Biarkanlah Ummu Bara tetap hidup untuk mendidik kedua anak ini.”

Tiga hari setelah kesyahidan suaminya, ummu Bara banyak menangis. Dia menolak kembali ke Tepi Barat. Di Gaza dia mendapatkan kasih sayang, cinta dan dekapan hangat untuk dirinya, Yahya dan Bara serta anak bayinya “Yahya”, yang lahir ke dunia sepekan sebelum kepergian sang ayah. Namun akhirnya dia kembali ke Tepi Barat dan melanjutkan tugasnya mendidik anak-anaknya. Yang hari ini dia lihat di depan kedua matanya sebagai pemuda yang sosoknya mirip dengan ayah mereka.[pz/pic/Islampos]

~Blog Kita79~

Subhanallah! Inilah Fakta Ilmiah dibalik Waktu Sholat

jangan lupa setelah baca di BAGIKAN, semakin banyak yg mem*BAGIKAN* semakin banyak yang baca dan semakin banyak pula manfaat nya....

Shalat adalah suatu kewajiban dari Allah atas setiap orang mukmin. Dimana Allah memerintahkannya dalam sejumlah firman-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an. Firman Allah :

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”

Dalam ayat lain Allah berfirman, “Peliharalah segala shalat dan (peliharalah) shalat wustha.”

Rasulullah menjadikan shalat sebagai tiang kedua dari tiang-tiang bangunan Islam yang lima, seraya berkata,

“Islam didirikan di atas lima tiang, yaitu: bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang berhak di ibadahi selain Allah dan sesengguhnya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan ibadah haji ke Baitullah serta berpuasa dibulan Ramadhan.”

Shalat fardhu ada lima: zhuhur, ashar, maghrib, ‘isya, dan subuh. Sebagaimana yang dijelaskan dalam riwayat berikut ini:

Dari Anas bin Malik ia berkata, “Telah difardhukan atas Nabi pada malam Isra’ shalat sebanyak lima puluh (waktu), kemudian dikurangi hingga menjadi lima waktu. Kemudian, Beliau di seru: “Ya, Muhammad, sesungguhnya ketetapan disisi-KU tidak bisa diubah. Dan untukmu shalat lima (waktu) ini sama dengan lima puluh (waktu).”

Dari Thalhah bin Ubaidillah bahwa ada seorang Arab Badwi datang kepada Rasulullah dengan rambut yang tidak tersisir seraya berkata, Ya, Rasulullah beritahukan kepadaku shalat yang Allah fardhukan kepadaku!” jawab Beliau: “Shalat yang lima (waktu) kecuali kalau engkau mau shalat tathawwu (shalat sunnah).”

Dibalik wajibnya melaksanakan Shalat Fardhu, ternyata dari waktu sholat yang 5 waktu itu terkandung banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dilihat dari faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain. Berikut pengamatan para ahli di bidangnya mengenai masalah waktu sholat, salah satu rukun Islam, karena ada rahasia dibalik peralihan/perpindahan waktu sholat.

Setiap perpindahan/peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi/video/film juga dalam industri cahaya/lampu,percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah suhu/temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish (kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish(kemerah-merahan)- Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.

WAKTU SUBUH
Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud

WAKTU ZUHUR
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya

WAKTU ASHAR
Alam berubah lagi warnanya menjadi jingga/oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani), rahim , ovarium/ indung telur (kelenjar kelamin wanita) , dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Asar akan menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut

WAKTU MAGHRIB
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita

WAKTU ISYA
Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat

Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak)kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus(struktur simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus(hipotalamus-bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam(tahajud).

Demikianlah ringkas hubungan antara waktu shalat dengan warna alam. Manusia sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga alam. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah SWT sehingga jika laksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita sebelumnya.

Inilah hakikat mengapa Allah SWT yang memiliki sifat Pengasih dan Penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNYA. Sebagai Pencipta Allah swt mengetahui bahwa hambaNYA amat sangat memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin sehat.

Semoga informasi ini dapat menambah semangat kita untuk melaksanakan shalat tepat pada waktunya , dan bersegera ke mesjid bagi laki-laki.
 
~Blog Kita79~

Alfarabi, Komposer Besar Muslim Yang Tidak Cinta Dunia

Selama ini kita hanya tahu kalau jagoan musik itu orang-orang seperti Mozart, Bach, atau komposer-komporser barat lainnya. Padahal jauh sebelumnya, dunia Islam sudah melahirkan seorang musisi jenius: Al Farabi!

Nama sebenarnya Abu Nasr Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlaq Al Farabi. Beliau lahir pada tahun 874M (260H) di Transoxia yang terletak dalam Wilayah Wasij di Turki. Bapaknya merupakan seorang anggota tentara yang miskin tetapi semua itu tidak menghalanginya untuk menimba ilmu di Baghdad. Kenapa di Baghdad, ini karena pada zaman itu semua ilmu memang berkumpul di Syria atau Irak.

Setelah beberapa waktu lamanya tinggal di Irak, Al Farabi memutuskan hijrah ke Damsyik, sebelum meneruskan perjalanannya ke Halab. Semasa di sana, beliau berkhidmat di istana Saif al-Daulah dengan gaji empat dirham sehari. Hal ini menyebabkan dia hidup dalam keadaan yang serba kekurangan.

Walaupun Al-Farabi merupakan seorang yang zuhud, tetapi beliau bukan seorang ahli sufi. Beliau merupakan seorang ilmuwan yang cukup terkenal pada zamannya. Dia berkemampuan menguasai pelbagai bahasa.

Bicara soal keahliannya yang utama apalagi kalo bukan dalam soal musik. Lagu yang dihasilkannya meninggalkan kesan secara langsung kepada pendengarnya. Selain mempunyai kemampuan untuk bermain musik, beliau juga telah mencipta satu kesenian yang kelak jadi identitas orang Arab. Apalagi kalo bukan musik gambus.

Tapi kemampuan Al-Farabi bukan sekadar itu. Beliau juga memiliki ilmu pengetahuan yang mendalam dalam bidang kedokteran, sains, matematika, dan sejarah. Satu lagi keterampilannya sebagai seorang ilmuwan yang terulung dalam bidang falsafah. Bahkan kehebatannya dalam bidang ini mengatasi ahli falsafah Islam yang lain seperti Al-Kindi dan Ibnu Rusyd.

Di bidang musik, sumbangan terbesarnya dalam sejarah adalah sebuah buku yang berisi tentang pengajaran dan teori musik Islam: Al-Musiqa. Asal tahu saja, buku ini sampai sekarang masih dianggap jadi buku musik yang terpenting dalam bidang musik di seluruh dunia. Soalnya, Al-Farabi konon yang pertama meletakan dasar-dasar tentang not balok dan segala sesuatu yang berhubungan dengan musik-musik modern zaman sekarang.

Sebagai seorang ilmuwan yang tulen, Al-Farabi turut memperlihatkan kecenderungannya menghasilkan beberapa kajian dalam bidang kedokteran. Walaupun kajiannya dalam bidang ini tidak menjadikannya masyhur tetapi pandangannya sudah memberikan sumbangan yang cukup bermakna terhadap perkembangan ilmu kedokteran di zamannya.

Al-Farabi terdidik dengan sifat qanaah (sederhana). Sifat itu menjadikan beliau seorang yang amat sederhana, tidak gila akan harta dan tidak cinta dunia. Beliau lebih menumpukan perhatian untuk mencari ilmu daripada mendapatkan kekayaan duniawi. Sebab itulah Al-Farabi hidup dalam keadaan yang miskin sehingga beliau menghembuskan nafas yang terakhir pada tahun 950M (339H). (sa/ind/berbagaisumber)

*Blog Kita79*

Wanita Nashrani Itu Menangis Mendengar Baca’an Qur’an Sayyid Quthb

qutb1
PADA akhir tahun 1948, Sayyid Quthb meninggalkan Iskandariah, Mesir, menuju Amerika melalui Kapal Api dengan melintasi laut tengah dan mengarungi samudera Atlantik. Diatas kapal api itu banyak persitiwa yang membekas dalam hatinya. Bahkan kenangan dalam perjalanan menuju Amerika itu banyak dituangkan saat ia menulis Tafsir Fii Dzhilalil Qur’an. Salah satu kisahnya saat beliau melihat seorang misionaris Kristen berupaya mengkristenkan umat Islam yang menumpang kapal tersebut. Kejadian itu berlangsung tepat ketika waktu bergulir menuju Shalat Jum’at.

Sayyid Quthb melihat sang misionaris tidak ubahnya pendeta-pendeta pada umumnya yang menawarkan ajaran agama Kristen yang sangat kacau. Sontak saja, hal ini membangkitkan rasa dan semangat keimanannya untuk menjaga akidah saudara semuslimnya. Tidak butuh menunggu waktu lama, ia segera menghubungi kapten kapal untuk meminta izin mendirikan Sholat Jum’at di atas kapal. Semua orang Islam, berikut awak kapal pun kemudian mendatangi panggilan Shalat Jum’at yang diinisiasikan Sayyid Quthb. Ia kemudian bertindak sebagai khotib dan usut siapa sangka Sayyid Quthb ternyata tengah melakukan perubahan besar dalam kapal tersebut.

Rupanya, shalat Jum’at yang ia pimpin adalah shalat Jum’at pertama yang didirikan di kapal tersebut. Mengenai hal ini, Sayyid Quthb sempat menulisnya dalam Tafsir Fii Dzihilalil Qur’an saat membahas Surat Yunus.

“Nahkoda kapal (seorang Inggris) memberikan kemudahan kepada kami untuk menunaikan shalat. Ia memberikan kelonggaran kepada para awak kapal, para juru masak, dan para pelayannya, yang kesemuanya beragama Islam untuk menunaikan shalat Jum’at bersama kami asalkan tidak ada tugas saat waktu itu. Mereka sangat bergembira, karena ini merupakan kali pertama dilaksanakannya shalat Jum’at di kapal tersebut.”

Sayyid bersama para jama’ah kemudian menjadi santapan para penumpang asing. Gerakan Sholat Sayyid dan kaum muslimin terasa asing bagi mereka namun memendam kelembutan ibadah yang begitu syahdu. Hingga sesaat setelah shalat Juma’at dilaksanakan, banyak diantara orang asing mendatangi Sayyid dan para jama’ah seraya mengucapkan selamat dan sukses atas ibadah Jum’at yang baru saja dilaksanakan. Sayyid Quthb pun menulis kenangan itu dalam Kitab Fi Dzhilalil Qur’annya,

“Saya bertindak sebagai Khatib dan imam shalat Jum’at itu. Para penumpang yang sebagian besarnya orang asing itu duduk-duduk berkelompok-kelompok menyaksikan kami shalat. Setelah menunaikan shalat banyak dari mereka, yang datang kepada kami untuk mengucapkan selamat atas kesuksesan kami melaksanakan tugas suci. Dan ini merupakan puncak pengetahuan mereka tentang shalat kami.”

Salah satu orang yang mendatangi jama’ah Sayyid Quthb ialah seorang wanita Nashrani berkebangsaan Yugoslavia yang melarikan diri dari tekanan dan ancaman komunis Teito. Wanita itu mengaku takjub atas kesyahduan dan ketertiban Shalat Jum’at yang didirikan kaum muslimin. Air matanya pun tak kuasa jatuh tak terbendung mengetahui betapa nilai-nilai rabbani yang dilantunkan Sayyid Quthb mampu menyentuh perasaannya.

Dengan diliputi rasa heran, ia pun bertanya-tanya alunan musik apa yang baru saja dibacakan Sayyid Quthb. Tidak pernah rasanya dalam hidup ia mendengar untaian Syahdu yang begitu merasuk ke dalam kalbu. Iramanya lembut dan bahasanya pun penuh ketentraman hati. Jadi, bacaan seperti ini sangatlah asing dalam agamanya. Dan begitu kagetnya sang wanita nashrani itu ketika mengetahui bahwa bahasa yang dilantunkan Sayyid Quthb dalam Shalat Jum’at adalah ayat-ayat Al Qur’anul Karim, sebuah kitab suci mulia bagi umat muslim.

Inilah yang membuat Sayyid Quthb semakin memahami bagaimana kekuatan redaksional ayat Qur’an begitu mempesona. Tidak hanya bagi umat muslim, juga bagi non muslim. Karena ucapan takjub itu keluar dari mulut seorang wanita yang belum pernah mendengar satu huruf pun di dalam Al Qur’an, apalagi memahaminya. Tentang kejadian itu, Sayyid Quthb menulis dalam Kitab Fii Dzhilalil Qur’an,

“Terjadinya peristiwa ini dan peristiwa-peristiwa serupa lainnya, yang dialami banyak orang menunjukkan bahwa di dalam Al Qur’an ini terdapat rahasia lain yang ditangkap oleh sebagian hati manusia, hanya semata-mata ia mendengar Al Qur’an dibaca. Boleh jadi keimanan wanita kepada agamanya dan pelariannya dari negeri komunis itu telah menjadikan perasaannya begitu sensitif terhdap kalimat-kalimat Allah secara mengaggumkan seperti ini.”

Maka itu Sayyid Quthb, merasa perlu untuk memperbincangkan kekuatan Al Qur’an yang tersembunyi dan mengagumkan itu. Menurut Sayyid Quthb penyampaian Al Qur’an memiliki keistemewaan karena yang ditunjukinya lebih luas, pengungkapannya lebih lembut, indah, dan lebih hidup. Selain itu, Al Qur’an pun memiliki metode penjelasan yang diluar kemampuan jangkauan manusia. Seperti bagaimana Al Qur’an menyampaikan metodenya dalam beberapa ayat di dalam surat Yunus.

“ dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak Menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya Termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (Surat Yunus, 90)

Menurut Sayyid Quthb, sampai kisah ini diceritakan, Allah kemudian mengomentari secara langsung, dengan firman yang diarahkan kepada pemandangan yang dihadapi sekarang,

“ Apakah sekarang (baru kamu percaya), Padahal Sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu Termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.” (Surat Yunus 91-92)

Kemudian disusul lagi dengan membeberkan pandangan yang terus terjadi hingga sekarang ini, (bahkan pada masa-masa selanjutnya),

“dan Sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil di tempat kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu.” (Surat Yunus 93)

Maka benarlah kata Sayyid Quthb bahwa redaksi Al Qur’an sangat berbeda dengan redaksi ciptaan manusia. Redaksi atau susunan Al Qur’an mempunyai kekuatan yang hebat terhadap jiwa, dimana redaksi ciptaan manusia tidak pernah bisa memilikinya. Dengan hanya membacanya, maka kadang-kadang dapat menimbulkan pengaruh yang hebat terhadap orang-orang yang tidak tahu apa-apa tentang bahasa Arab. Ya termasuk wanita Yugoslavia itu, yang menangis mendengar bacaan Al Qur’an.[pizaro/islampos]
~ Blog Kita79~

Perang Yarmuk yang Menentukan

Perang Yarmuk yang Menentukan
Oleh: Abu Fatah Grania 

 KALAH  terus menerus digempur pasukan muslimin pimpinan Sang Pedang Allah, Khalid ra., Kekaisaran Bizantium mengerahkan pasukan besar-besaran yang menjadi klimaks benturan terbesar antar dua kekuatan pada bulan Agustus 636 M. Sejumlah 200.000 lebih pasukan Romawi dibantu suku Arab Kristen Ghasan, Yunani, Prancis, Armenia, Rusia, Slavic dan lainnya berhadapan dengan hanya 25.000 pasukan muslimin.  (Versi lain menyebutkan jumlah kekuatan Muslimin yaitu 40.000 orang)

Heraclius menunjuk Theodorus Trithurius sebagai panglima tertinggi. Sementara Ghasan dipimpin Jabalah bin Aisham Dairjan, Armenia dipimpin rajanya, Mahan, dan Rusia dipimpin Buccinator (Qanateer). Gabungan seluruh pasukan Eropa dipimpin oleh Gregory (Gregorius) dan Dairjan (alWaqidi hal.106).

Para sejarawan menyebut perang Yarmuk yang terjadi di tepi Sungai Yarmuk sebagai salah satu perang menentukan di dunia. Perang ini juga menempatkan Khalid ra. sebagai seorang Panglima  perang terbaik dan komandan kavaleri terbaik pada Zaman Pertengahan (Middle Ages).

Heraklius bertekad untuk mengusir kaum muslimin dari daerah jajahannya, namun ia sebenarnya sangsi apakah bisa atau tidak melawan arus Islam yang terus menebarkan pesonanya. Jauh bertahun-tahun sebelumnya, Heraclius pernah menerima surat dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam yang dibawa oleh Dihya bin Khalifah al-Kalbi.

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dari Muhammad hamba Allah dan utusan-Nya kepada Heraclius penguasa Romawi.
Salam sejahtera bagi orang yang mengikuti petunjuk. Masuk Islamlah, niscaya kamu selamat. Masuk Islamlah, niscaya Allah memberimu pahala dua kali lipat. Jika kamu berpaling, kamu akan menanggung dosa orang-orang Romawi.

Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang sama di antara kita, bahwa kita tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah, dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun; dan tidak (pula)sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai sembahan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka :

“Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”

Heraklius kemudian mengundang Abu Sofyan dan pedagang Quraisy lainnya yang kebetulan sedang berdagang di Syam untuk mendiskusikan tentang Muhammad. Setelah bertanya-tanya panjang lebar, Heraclius lalu berkomentar tentang Muhammad,  “Jika apa yang telah kau katakan adalah benar maka ia akan dapat memiliki tempat kedua kakiku berdiri ini. Aku tahu bahwa ia akan diutus. Aku tidak menyangka ternyata ia dari  bangsa kalian. Jika saja aku dapat memastikan bahwa aku akan bertemu dengannya niscaya aku memilih bertemu dengannya. Jika aku ada di sisinya, pasti aku cuci kedua kakinya.”

Persiapan perang sudah dilakukan  sejak akhir tahun 635. Pada bulan Mei 636, kekuatan pasukan Bizantium dan sekutu sudah berkonsentrasi di Antiokia dan daerah Syiria Utara. Sementara di pihak muslimin, pasukan dibagi menjadi 4 satuan, satuan Amru bin Ash ra. di Palestina, satuan Syurahbil ra. di Yordania, satuan Yazed ra. di Caesarea (Sekarang Tel Aviv) dan yang terakhir satuan Abu Ubaidah ra. bersama Khalid ra. di Emessa.

Sebuah pertempuran yang menentukan nasib masa depan masing- masing panji. Benturan antara panji tauhid dan panji kebatilan. Panji kekufuran yang diusung Theod orus memiliki sebuah rencana strategi tempur sebagai berikut :
  1. Qanateer akan bergerak sepanjang jalur pantai menuju Beirut, kemudian mendekati Damaskus dari arah Barat dan mencegat pasukan Abu Ubaidah.
  2. Jabalah membawa pasukannya dari Aleppo (Halab), menuju Emessa (Hims) melalui Hama dan menggempur pasukan muslim di daerah Emessa. Pasukan ini yang kemungkinan pertama bertempur.
  3. Dairjan bergerak pada jalur antara pantai dan Aleppo kemudian mendekati Emessa dari arah barat. Berikutnya menyerang pasukan muslimin dari samping saat sedang bertempur dengan Jabalah.
  4. Gregory membantu menyerang ke Emessa dari arah Timur Laut dan menyerang dari sisi kanan bersamaan dengan serangan Dairjan.
  5. Mahan membantu pasukan Jabalah dari arah belakang dan menjadi pasukan cadangan.
Pada pertengahan Juni 636 M, parade tempur Bizantium bergerak dari Antiokia, namun tercium oleh intelijen muslimin yang tersebar di seluruh daratan Suriah. Khalid ra. segera meminta pasukan muslimin untuk mundur dan bergabung sehingga menjadi lebih kuat. Ia menyarankan pada Abu Ubaidah untuk mundur ke selatan meninggalkan daerah teritorinya menuju Jabbiya serta mengembalikkan Jizyah yang diberikan oleh rakyat yang baru dikuasai. Sebuah sikap belas kasih dan pemurah yang jarang dimiliki oleh para penakluk (alBaladuri hal.143).

Saat Jabalah tiba di Emessa, ia  tidak menemukan seorang Muslimin di sana. Qanater pun memasuki Damaskus tanpa tersisa seorang pasukan Muslimin. Semua mundur ke selatan. Gerakan Muslimin begitu cepat sehingga tidak terdeteksi oleh musuh.

Pada pertengahan Juli 636 M, situasi mulai kritis, Abu Ubaidah sangat cemas memikirkan kondisi terburuk yang mungkin menimpa Muslimin mengingat begitu besarnya kekuatan yang dihimpun Bizantium. Melalui rapat dewan perang, berbagai pendapat dilontarakan para komandan Muslimin. Ada mengusulkan mundur kembali ke Arabia. Ada yang bersemangat untuk terus berperang dan yakin diberi kemenangan oleh Allah. Abu Ubaidah menoleh kepada Khalid yang diam sedari awal.
“Wahai Abu Sulaiman, apa pendapatmu?”
“Apa yang mereka kemukakan baik, aku punya pandangan berbeda  namun tidak bertentangan dengan mereka.”
“Bicaralah, kami akan mengikutimu.”
“Wahai Jendral, ketahuilah, jika engkau tetap disini (Jabiya), engkau akan membantu musuh untuk menghancurkanmu. Di Caesarea tidak jauh dari Jabiya, ada 40.000 pasukan Romawi pimpinan Konstantin, putra Heraklius.

Aku menyarankanmu, untuk bergerak ke pedataran Yarmuk dan menempatkan Azra di belakangmu. Ini akan memudahkan Khalifah untuk mengirim pasukan bantuan, dan di daerah pedataran,  memudahkan kita dalam mobilisasi kavaleri.” (Al‐Waqidi hal.109).

Pasukan muslimin bergerak menuju Yarmuk dan terjadi pertempuran kecil antar kavaleri (pasukan berkuda) kedua belah pihak. Khalid menjaga barisan belakang Muslimin yang melakukan mobilisasi ke selatan.
Setelah tiba di Yarmuk, Abu Ubaidah menetapkan garis markas pada bagian timur Yarmuk dan disinilah Abu Ubaidah bergabung dengan pasukan Amru bin Ash, Syurahbil dan Yazid. Beberapa hari berikutnya pasukan Jabalah datang dan membuat markas di sebelah utara Wadi ar-Raqad.

Heraklius memerintahkan Mahan, untuk tidak memulai perang sampai dilakukan negoisasi dan diperoleh kesepakatan damai. Mahan mengutus Gregory untuk bernegoisasi dengan pemimpin muslimin, Abu Ubaidah, namun gagal. Kelak Gregory masuk Islam setelah berdialog dengan Khalid ra. Dalam salah satu episode Perang Yarmuk. Terakhir, Jabalah yang berdarah Arab dikirim, namun tetap gagal.

Mahan kemudian mengirim Jabalah dengan sejumlah pasukan besar untuk menjajal kekuatan Muslimin  sekaligus sebagai bentuk gertakkan terhadap Muslimin. Majulah Jabalah  dengan kavalerinya mendekati barisan infantri Muslimin yang bersiap-siap bertahan. Tiba-tiba datanglah sang Pedang Allah dengan kavalerinya sehingga terjadi bentrokan yang berlangsung singkat, dimana Jabalah kembali mundur menghadap Mahan dan melaporkan bahwa pertempuran akan berlangsung sengit nantinya.* 

(BERSAMBUNG)
Abu Fatah Grania, penilis buku Panglima Surga. @nugrazee

Syahidnya Panglima Romawi Gergorius Teodorus Dalam Perang Yarmuk

Pertempuran Yarmuk (معركة اليرموك) adalah perang antara pasukan Muslim dibawah komando Panglima Khalid bin Walid melawan Kekaisaran Romawi Timur pada tahun 636 M/13 Hijriyah. Terjadi pada masa akhir Khalifah Abu Bakar. Saat pertempuran Yarmuk berlangsung Khalifah Abu Bakar wafat di Madinah dan digantikan Khalifah Umar.

Pertempuran ini, oleh beberapa sejarawan, dipertimbangkan sebagai salah satu pertempuran penting dalam sejarah dunia, karena dia menandakan gelombang besar pertama penaklukan Muslim di luar Arab, dan cepat masuknya Islam ke wilayah Syam (Palestina, Suriah) yang rakyatnya menganut agama Kristen. Pertempuran ini merupakan salah satu kemenangan Khalid bin Walid yang paling gemilang, dan memperkuat reputasinya sebagai salah satu komandan militer dan kavaleri paling brilian di zaman Pertengahan.

Saat itu wilayah yang disebut Syam (Palestina dan Suriah) dibawah kekuasaan Kekaisaran Romawi. Kota Yarmuk saat ini masuk wilayah Suriah (Syria).

Jumlah pasukan Islam yang dikirim Khalifah Abu Bakar sebanyak 40.000 personil yang dipimpin Panglima Tertinggi Khalid bin Walid (yang dijuluki Saifullah/Pedang Allah) dengan dibantu 4 Panglima: Abu Ubaidah bin Jarrah, Yazid bin Abi Sufyan, Syurahbil bin Hasanah, Amru bin Ash.

Mendengar kabar pasukan Islam yang hendak masuk ke wilayah Syam, Kaisar Heraklius segera mengumpulkan pasukan Romawi sebanyak 240.000 personil. Sebanyak 80.000 pasukan infantri, 80.000 pasukan penunggang kuda, dan 80.000 pasukan yang diikat dengan rantai besi agar tidak melarikan diri saat berkecamuk perang.

“Demi Tuhan, kita akan sibukkan (khalifah) Abu Bakar sehingga ia tidak akan pernah berpikir lagi untuk mengirim kuda-kudanya ke daerah kita,” ucap Kaisar Heraklius.

"Demi Allah, aku akan sibukkan pasukan Nasrani dengan mengutus Khalid bin Walid," ujar Khalifah Abu Bakar.

Pasukan Romawi dipimpin Panglima Tertinggi Theodore dengan beberapa panglima yang membantu: Panglima Caicarius Nastus,Panglima Dracus, dan Panglima Gergorius Teodorus.

PERISTIWA GERGORIUS TEODORUS

Panglima Gergorius Teodorus itu dipanggil di dalam literatur Arab dengan Jirji Tudur/Jarajah. Pada suatu hari iapun keluar dari perkemahan pasukan Romawi dengan peralatan perangnya, turun dari kudanya dan menancapkan panji-panjinya ditengah medan, lalu menyerukan Panglima Besar Khalid supaya keluar untuk menghadapinya.

Panglima Gergorius itu ikut dalam perang Romawi-Persia yang belasan tahun lamanya dan karena senantiasa bergaul dengan lapisan bangsawan sukubesar Ghassani dalam medan-medan pertempuran itu maka lambat laun menguasai bahasa Arab dialek Syam (Palestina/Syiria). Gergorius juga sudah mendengar kabar 'kesaktian' Khalid bin Walid yang dijuluki 'Pedang Tuhan'. Gergorius menantang Khalid karena penasaran apa hebatnya Khalid sehingga kabar tentang sosok Khalid tersiar dimana-mana. Khalid sosok panglima paling ditakuti saat itu karena tersiar kabar tak ada yang bisa mengalahkan Khalid, tak ada pasukan manapun yang tak bisa dikalahkan pasukan Khalid bin Walid. Kabar tersiar bahwa kehebatan Khalid karena dia memilik 'Pedang' yang langsung turun dari langit pemberian Allah sehingga dijuluki 'Pedang Allah'.

Tantangan Panglima Gergorius itu diterima oleh Panglima Khalid dan lalu maju ketengah medan mengendarai kudanya.

Perang tanding itu berlangsung beberapa jurus lamanya. Tombak Panglima Gergorius itu akhirnya patah dua ditabas khanjar Panglima Khalid dan segera diganti dengan pedang berat.

Pada suatu kali, sewaktu pedang bersilang dan kuda bersisi-sisian dan saling tolak menolakkan pedang  bagaikan penca-jari diatas meja, maka ahli sejarah sehabis pertempuran Yarmuk yang terkenal itu, mencatat percakapan yang berlangsung diantara keduanya berbunyi sebagai berikut:

“Hai Khalid! Coba katakan dengan benar dan jangan bohongi saya. Seorang merdeka tidak layak berbohong. Dan jangan tipu saya. Seorang mulia tidak layak menipu. Coba katakan: Apakah betul Allah telah turun kepada Nabimu membawa pedang dari Langit dan lalu menyerahkannya kepada Anda sehingga anda beroleh panggilan Pedang Allah. Setiap Anda mencabut pedang itu maka tidak ada lawan yang tidak tunduk!?”

“Bukan!”

“Lantas kenapa Anda dipanggilkan Pedang Allah.”

Panglima Khalid menatap lawannya itu, dan bagaikan timbul saling pengertian, lantas keduanya menghentikan saling adu tenaga itu dan Panglima Gergorius minta  dijawab pertanyaannnya itu.

“Allah Maha Agung dan Maha Mulia mengutus seorang Nabi kepada kami. Bermula kami menantangnya dan memusuhinya. Sebagian diantara kami beriman dan mengikutinya. Aku termasuk pihak yang mendustakannya, memusuhinya dan memeranginya. Akan tetapi Allah kemudian menurunkan hidayah kedalam hatiku dan akupun beriman dan menjadi pengikutnya. Nabi Muhammad lalu berkata kepadaku: Engkau sebuah pedang diantara sekian banyak pedang Allah, terhunus bagi menghadapi kaum Musyrik. Ia mendoakan aku supaya tetap menang. Tersebab itulah aku dipanggilkan Pedang Allah.”

“Saya dapat menerima keterangan Anda itu daripada mendengarkan dongengan tentang diri Anda” ujar Gergorius. Iapun menyusuli lagi dengan sebuah pertanyaan: “Didalam menjalankan tugas anda itu, maka seruan (dakwah) apakah yang Anda ajukan?”

“Mengakui bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan mengakui bahwa Muhammad itu Rasul Allah”

“Jika tidak bersedia menerimanya?”

“Membayar Jizyah, mengakui kekuasaan Islam, dan kami berkewajiban menjamin hak-hak miliknya dan nyawanya dan keyakinan yang dianutnya.”

“Jika tetap tidak bersedia menerimanya?”

“Pilihan lainnya adalah perang dan kami siap untuk perang.”

“Bagaimana kedudukan (al-Manzilat) dari seseorang yang masuk ke dalam lingkungan kamu dan menerima pilihan pertama (masuk Islam) itu pada hari ini, apakah sama kedudukannya dengan yang lainnya (yang duluan masuk Islam) dalam segala hal?”

“Ya, benar.”

“Kenapa bisa sama dengan kamu, sedangkan kamu sudah lebih duluan dari padanya?”

“Kami memeluk Islam dan mengikat bai’at terhadap Nabi Muhammad. Ia hidup bersama kami, dan kami menyaksikan kebesarannya dan mukjizat-mukjizat bagi pertandaan kebenarannya. Sedangkan yang sekarang masuk Islam, orang itu tidak pernah berjumpa dengan Nabi Muhammad dan tidak pernah menyaksikan mukjizat dan kebesarannya itu, tetapi ia membenarkannya. Jikalau masuk Islamnya itu jujur dan niatnya jujur maka sebetulnya dia lebih mulia daripada kami.”

“Keterangan Anda bersifat benar, tidak menipu, tidak membujuk. Demi Allah, saya terima ajakan yang pertama itu (masuk Islam)”

Sejarah mencatat bahwa Panglima Gergorius Teodorus itu melemparkan perisainya dan lalu berangkat bersama Khalid ke dalam perkemahan pasukan Islam. Khalid menyediakan satu bejana air lalu menyuruhnya mandi, kemudian shalat bersamanya dua rakaat.

Sejarah mencatat bahwa pada saat pecah Pertempuran Yarmuk yang terkenal itu, Gergorius Teodorus bahu membahu dengan Panglima Khalid dan Syahid dalam pertempuran.

***


Pertempuran Yarmuk akhirnya dimenangkan pasukan Islam. Allah SWT mengkaruniakan kemenangan kepada pasukan Khalid bin Walid. Dari pihak Romawi jumlah korban terbunuh total sebanyak 120.000 orang. Sedang gugur sebagai syahid dari pihak kaum muslimin kurang lebih 3.000 Mujahid.

Historians’ History of the World, terbitan Encyclopedia Britannica Co. Ltd, London, volume III (Arabs) halaman 148, menulis tentang kehancuran pasukan Romawi itu dengan segala akibatnya sebagai berikut:

On the second morning they moved forward, ang enganged in all parts with all imaginable vigour. The fight, or rather the slaughter, continued till evening. The Christian army was entirely routed and defeated. The Saracens killed the day fifty thousand men. Those that escape fled, some of them to Caesarea, other to Damascus, and some to Antioch. The Saracens took plunder of inestimable value, and a great banners, and crosses made of gold and silver, precius stones, silver and gold chains, rich clothes, and arms without number; which Khalid said he would not divide until Damascus was taken.

Bermakna:

Mereka (pasukan Islam) itu pada pagi hari kedua bergerak maju, dan seluruh bagiannya terlibat dengan semangat tempur yang dapat dibayangkan. Pertempuran itu, atau lebih tepat disebut dengan penyembelihan besar-besaran itu, berlangsung sampai senja hari. Pasukan Kristen diobrak-abrik seluruhnya dan hancur. Pasukan Islam menewaskan lawannya pada hari itu sejumlah 50.000 orang. Mereka yang sempat meluputkan dirinya segera lari, sebagian menuju Caesarea, yang lain menuju Damaskus, dan sebagian menuju Antiokia. Pasukan Islam beroleh harta rampasan perang yang tidak ternilai: sekian banyak panji-panji, dan salib-salib yang terbikin dari emas dan perak, dan kalung-kalung rantai yang terbikin dari emas dan perak,dan pakaian-pakaian mewah, dan alat persenjataan tanpa terhitung jumlahnya; dan terhadap sekian harta rampasan perang itu, Panglima Besar Khalid berkata, bahwa belum akan dibagikannya kepada seluruh anggota pasukan sebelum Damaskus direbut dan dikuasai.

Berita kemenangan di Yarmuk itu disampaikan ke Madinah dan disambut oleh Khalifah Umar (yang menggantikan Khalifah Abu Bakar sesudah wafat) beserta penduduk dengan Takbir dan kumandang adzan.

Pasukan Islam berturut-turut kemudian menguasai Damaskus, Levantine, Emessa, Aleppo, Antiokia, Agnadine, dan akhirnya menguasai kota suci Jerussalem, jantung Palestina. Jerussalem akhirnya diserahkan oleh Uskup Agung Sophorius kepada Khalifah Umar yang langsung datang ke Jerussalem.

___
Sumber:
- Al Bidayah Wan Nihayah, Ibnu Katsir
- Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin, Joesoef Sou'yb
- Historians' History of The World
- Wikipedia

Ngak Baca Rugi! 'Bapak Izinkan Saya Berzina Dengan Anak Anda"

 
Suatu hari sepasang muda-mudi akan pergi untukberjalan-jalan. Setibanya pemuda di rumah orang tua sang gadis untuk menjemputnya.

Gadis: Masuk dulu ya, bertemu sama ayah

Pemuda : Boleh kah?

Gadis: Masuk saja, saya bersiap-siap dulu.

Masuklah sang pemuda melalui pintu utama. Pintu yang siap terbuka mengelu-elukan kedatangan si pemuda.

Pemuda : Assalamualaikum.

Ayah Gadis : waalaikumussalam!

Mendengar lantangnya suara Ayah si gadis, si pemuda kaku membatu. Lantas si gadis menyadarkan pemuda dari lamunan itu. Entah apa yang dipikirkannya.

Gadis : Mari, silahkan duduk

Pemuda : eh.,iyaa

Setelah mengucapkan salam dan berjabat tangan, duduklah si Pemuda di kursi yang hampir menghadap Ayah si gadis. Hanya koran yang menjadi ‘sitroh’ antara mereka.

Ayah Gadis : hendak jalan kemana hari ini?

Pemuda : ke Kota saja Pak, dia mau mencari barang katanya. entah barang apa saya tidak tahu.

Ayah Gadis : oh..

Pemuda : . . .

Hampir 5 menit suasana senyap tanpa suara. Dan ibu si gadis keluar dari ruang belakang membawa air dan kue kering. Si Pemuda pun tersenyum manis.

Ibu Gadis : Silahkan diminum dulu nak. Kamu sudah sarapan?

Pemuda : eh, Sudah Bu. Terima kasih.

Ibu Gadis : kamu ini malu-malu segala dengan kami.

Pemuda : saya hanya segan Bu. Hehe

Ayah Gadis : kapan kamu mau mengirim rombongan (lamaran)?

Ibu Gadis : eh, ayah ini?

Pemuda : hmm. Saya belum memiliki banyak uang Pak. Hehe

Ayah Gadis : kamu bawa anak kami kesana-kemari. Apa orang kata nanti?

Pemuda: (sebenarnya Malu dengan orang lain, serta malu dengan Allah). Setiap kami pergi kami selalu naik mobil Pak, tidak pernah berdekatan apalagi sampai bergandeng tangan. Oh iya, bisa saya tanya sedikit Pak?

Ayah Gadis : tentu saja, silahkan!

Pemuda : bapak dan ibu ingin saya menyediakan uang berapa untuk lamaran ini?

Ibu Gadis : kalau bisa Rp.20.000.000,-

Ayah Gadis : ehh, tapi kalau bisa lebih besar dari orang sebelah yang naksir juga sama gadis.

Pemuda : Maaf, Berapa itu Bu?

Ayah Gadis : Rp.40.000.000,- syukur-syukur bisa lebih

Pemuda : (Ya Allah, whhooa.. Rp.40.000.000,- darimana saya dapat uang sebanyak itu, aduh) Besar sekali Pak, apakah tidak bisa lebih sedikit, kita buat acara sederhana saja. Cukup mengudang keluarga, saudara dan tetangga dekat?

Ayah Gadis : itu nasib kamu nak, kamu yang akan menikahi anak kami. Lagipula dialah satu-satunya anak perempuan kami.

Si Pemuda pun hampir hilang akal ketika disebutkan ‘harga’ si gadis itu. Dan si Pemuda mencoba kembali berdiskusi dengan orang tua gadis pujaan hatinya.

Pemuda : Boleh saya bertanya lagi, apakah anak bapak pandai memasak?

Ayah Gadis : hmm,.boro-boro. Bangun tidur saja jam 10 lebih, bukan bangun pagi lagi itu. Habis bangun terus langsung makan siang.

Ibu Gadis : Apa sih ayahnya ini, anaknya mau dijadikan istri, dia malah cerita yang jelek-jelek
.
Ayah Gadis : Ibunya pun sama suka terlambat bangun juga.

Ibu Gadis : ih ayah ini!

Pemuda: (bengong) Ehh.. iya cukup pak,
sekarang saya sudah tau. Kalau boleh bertanya lagi, bisa kah dia membaca Qur’an?

Ibu Gadis: bisa sedikit-sedikit kok

Pemuda : belajar dengan maknanya?

Ibu Gadis : mungkin.

Pemuda : hmm.

Ibu Gadis : kenapa?

Pemuda : Oh, tidak apa – apa bu. Pertanyaan terakhir, apakah dia rajin sholat?

Ayah Gadis : Apa maksud kamu tanya semua ini !? Dia kan dekat dengan kamu. Harusnya kamu juga tahu.
Pemuda : Setiap sedang diluar dan saya ajak sholat, dia selalu bilang sedang datang bulan. Sedikit – sedikit datang bulan. Saya jadi bingung, sebenarnya dia bisa sholat tidak.
Ayah dan Ibunya begitu kaget. Dan pada wajahnya begitu kemerahan menahan amarah.

Pemuda : Boleh saya sambung lagi. Dia tak bisa masak, tak bisa sholat, tak bisa mengaji, tak bisa menutup aurat dengan baik. Sebelum dia menjadi istri saya, dosa-dosanya juga akan menjadi dosa bapak dan ibu. Lagipula tak pantas rasanya dia dihargai Rp.40.000.000,-. Kecuali dia hafidz Qur’an 30 juz dalam kepala, pandai menjaga aurat, diri, dan batasan-batasan agamanya. Barulah dengan mahar Rp.100.000.000,-pun saya usahakan untuk membayar.

Tapi jika segala sesuatunya tidak harus dibayar mahal mengapa harus dipaksakan untuk dibayar mahal ? Seperti halnya mahar. Sebab sebaik-baik pernikahan adalah serendah-rendah mahar. Mata ayah si gadis direnung tajam oleh mata ibu si gadis. Keduanya diam tanpa suara.

Sekarang ketiganya menundukkan kepala. Memang sebagian adat menjadikan anak perempuan untuk dijadikan objek pemuas hati menunjukkan kekayaan dan bermegah-megah dengan apa yang ada, terutama pada pernikahan. Adat budaya mengalahkan masalah agama. Para orang tua membiarkan bahkan menginginkan anak perempuan dihias dan dibuat pertunjukkan di muka umum.

Sedangkan pada saat akad telah dilafadz oleh suami, segala dosa anak perempuan sudah mulai ditanggung oleh si suami.

Ayah Gadis : tapi kan, ayah hanya ingin anak ayah merasakan sedikit kemewahan. Hal seperti tu kan hanya terjadi sekali seumur hidup.

Pemuda : Bapak ingin anak bapak merasakan kemewahan?

Ibu Gadis : tentulah kami berdua pun turut gembira.

Pemuda : sungguh demikian ? boleh saya sambung lagi? bapak, ibu.. saya bukanlah siapa – siapa. Sekarang dosa anak Bapak, Bapak juga yang tanggung. Esok lusa setelah akad nikah terus dosa dia saya yang tanggung.

Belum lagi pasti bapak dan ibu ingin kami bersanding lama di pelaminan yang megah, anak Ibu dirias dengan riasan secantik-cantik­nya dengan make up dan baju paling mahal, di hadapan ratusan undangan agar kami terlihat mewah pula. Salain setiap mata yang memandang kami akan mendapat dosa. Apakah begitu penting hal tersebut jika dalam kehidupan sehari-hari kita malah berusaha untuk hidup sesederhana mungkin tanpa berlebih-lebihan.

Ibu si gadis segera mengambil langkah mudah dengan menarik diri dari pembicaraan itu. Si ibu tahu, si pemuda berbicara menggunakan fakta islam. Dan tidak mungkin ibu si gadis dapat melawan kata si pemuda itu.

Ayah Gadis : Kamu mau berbicara mengajari masalah agama di depan kami?

Pemuda : ehh. maaf pak. Bukan saya hendak berbicara / mengajari masalah agama. Tapi itulah hakikat. Terkadang kita terlalu memandang pada adat sampai lupa agama.

Ayah Gadis : sudah lah. Kamu sediakan Rp.40.000.000,- kemudian kita bicarakan lebih lanjut. Kalau tidak ada, kamu tak bisa kimpoi dengan anak ku!

Pemuda : Semakin lama lah hal itu. Mungkin di umur saya 30 atau lebih, saya baru bisa mengumpulkan uang tersebut dan bisa masuk meminang anak bapak.

Baiklah, .kalau memang bapak berharap tetap demikian, maka ’izinkan saya berzina dengan anak bapak’?
Ayah Gadis : hei! Kamu sudah berlebihan!, kamu jaga baik-baik omongan kamu itu.

Pemuda : dengar dulu penjelasan saya pak. Apa bapak tahu alas an orang berzina dan banyak orang memiliki anak di luar nikah? Sebab salah satunya hal seperti ini lah pak. Selalu saja orang tua perempuan menempatkan puluhan juta rupiah untuk mahar, harus menunggu si pria mempunyai pekerjaan dengan gaji begitu tinggi, sampai pihak pria terpaksa menunda keinginan untuk menikah. Tetapi cinta dan nafsu kalau tidak diwadahi dengan baik, setan yang jadi pihak ketiga untuk menyesatkan manusia.

Terlebih di zaman seperti ini yang cobaan dan kondisinya tidak seperti zaman bapak dan ibu dulu. Akhirnya mereka mengambil jalan pintas memuaskan nafsu serakah dengan berzina. Pertama memang hal yang ringan-ringan dulu pak, pegang-pegangan tangan, saling memeluk, dan sebagainya. Tapi semakin lama akan menjadi hal berat. Yang berat-berat itu bapak sendiri pun bisa membayangkan.

Ayah Gadis : lantas apa kaitan kamu dengan hendak berzina pula !?
Pemuda : Begini logikanya. Sepertinya yang terjadi dengan anak-anak lainnya. Bapak tidak memberi izin kami menikah sekarang, biar ada berpuluh juta uang dulu baru bisa menikah.

Kami hendak melepaskan nafsu bagaimana pak? setiap harinya kami mengenal lebih dekat dan semakin dewasa. Dia meminta saya menengoknya, semakin cinta saling melepas rasa rindu. Susah pak, itu Nafsu yang diberikan kepada manusia. Sebab itu saya dengan rendah hati meminta izin pada bapak untuk berzina dengan anak bapak. Terlepas apakah yang penting bapak tahu saya dan dia hendak berzina. Sebab rata-rata orang yang berzina itu orang tua tidak tau pak, tidak. Kelihatannya pemuda -pemudi zaman sekarang biasa-biasa saja padahal sebenarnya sudah pernah bahkan sering berzina. Ironisnya banyak orang menganggap hal itu tidak tabu lagi. Berzina bukan saja hal yang ehem-ehem saja. Ada zina-zina ringan, zina mata, zina lidah, zina telinga dll. Tapi sebab hal ringan itu lah yang akan menjadi berat.

Ayah Gadis : hmm. Kamu ini begitu pelik dan memperumit saja. Beruntung kamu bukan orang lain. Kalau orang lain, sudah dari tadi saya angkat parang. Begini nak, Tapi kalau tidak ada uang, bagaimana kamu akan memberi dia makan??

Pemuda : hehe. Bapak. lupakah Bapak dengan apa yang telah Allah pesankan pada kita.

“Dan menikahlah orang-orang bujang (pria dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang sholeh dari hamba-hamba kamu, pria dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka. sesungguhnya karunia Allah Maha luas (rahmat dan karunianya), lagi Maha Mengetahui.” (An Nur 32).

Apakah kita tak yakin dengan apa yang Allah janjikan. Bapak dan Ibu juga pernah lah menjadi muda. Masalah datangnya harta, selagi kita terus berusaha itu adalah Rahmat-Nya yang sudah ditakdirkan pada tiap-tiap hamba-Nya. Lagipula pak, kalau makan dan minum itu Insya Allah, saya sanggup untuk memberikannya. Tempat tinggal bisa kita bicarakan lagi. Kalau hal ini bisa menghalangi kami dari melakukan dosa dan sia-sia. Apakah tidak lebih baik disegerakan. Bapak pun tak mau hal-hal tak tidak diinginkan terjadi.

Bapak si Gadis Diam tanpa kata, merenung kata – kata si pemuda, berusaha memikirkan cara untuk mematahkan kata-kata si Pemuda. Dan ayah si gadis mendapat akal.

Ayah Gadis : kamu tahu lah zaman sekarang ni. Kalau mengikuti cara kamu itu. Mungkin kamu tidak suka dengan acara persandingan yang mewah, Bapak bisa terima. Tapi kamu apa bisa menerima apa yang akan orang-orang katakan. Orang akan mengatakan anak aku ‘kecelakaan’ dan terpaksa menikah dengan kamu. Mau ditaruh dimana muka ini.

Pemuda : bagus juga pikiran bapak itu. Kalau ‘kecelakaan’ mana mau saya menikahi anak bapak. Karena akan selamanya menjadi haram, orang yang zina tidak akan pernah menjadi halal sekalipun dengan pernikahan. Kalau bapak memaksa ya sudah. Bisa ikut nikah masal kan bagus juga bisa berhemat tapi tetap ramai.

Ayah Gadis : serius lah nak!

Pemuda : begini pak, sekali lagi rasanya tidak perlu membayar puluhan juta dan mahar yang berlebihan sehingga memaksa diluar kemampuan. Tapi saya tak mengatakan tidak ada walimatul urus. Sedang walimatul urus itu tetap perlu dan disesuaikan dengan kemampuan. itu cara islam. Saya bukan hendak macam-macam dengan bapak. Syariat memang seperti itu. Maha baiknya Allah sebab masih menjaga kita selama ini, tapi hal sepele seperti ini pun kita masih memandang ringan dan kita tak percaya dengan apa yang telah Allah janjikan.

Saya benar-benar minta maaf kalau ada kata-kata saya yang membuat bapak tidak senag terhadap saya. Tidak juga bermaksud tidak takdzim dengan bapak dan ibu. Segalanya kita serahkan pada Allah, kita hanya bisa merencanakan saja.

Azan dzuhur berkumandang, jaraknya tidak sampai 10 rumah dengan rumah si gadis. Si pemuda memohon untuk ke surau dan mengajak bapak si untuk pergi bersama. Namun ajakan ditolak dengan lembut. Lantas sang pemuda memberi salam dan memohon untuk keluar.

Di pinggir jendela tua si gadis melihat si pemuda mengeluarkan kopiah dari sakunya dan segera di pakainya. Lalu masuk mobil dan hilang dari penglihatan si gadis tadi.

Sedang si gadis yang sedari tadi berdiri di balik tirai bersama ibunya meneteskan air mata mendengar curahan kata-kata si pemuda terhadap ayahnya. Kerudung lebar pemberian si pemuda sebagai hadiah padanya yang lalu digenggam erat. Ibu si gadis juga meneteskan air mata melihat pada perilaku anaknya. Segera ibu dan si gadis ke ruang tamu menghadap ayahnya.

Ibu Gadis : Apa yang anak itu katakan benar. Kita ini tak pernah memperhatikan syariat-syariat ringan agama selama ini. Terlalu melihat dunia, adat dan apa kata orang. Padahal mereka tak pernah juga peduli pada kita.

Ayah Gadis : hmm.. entahlah, ayah tak tahu. Begitu keras yang anak itu katakan tadi. Dia berpesan tadi, kamu suruh bersiap, lalu setelah dzuhur dia jemput kamu.

Gadis : sudah tidak ada semangat untuk pergi ayah. Kemudian si gadis menggapai telepon genggamnya dan mengetik pesan.

Si Pemuda yang selesai mengambil wudhu tersenyum saat membaca pesan yang baru saja diterima dari si gadis,

“Andai Allah telah memilih dirimu untukku, aku ridho dan akan terus bersama mu, apapun yang ada pada dirimu dan yang kamu miliki, aku juga akan terus pada agama yang ada padamu. Siang ini ga ada mood untuk keluar, maaf. Minggu depan ayah menyuruh kirim rombongan (lamaran) untuk ke rumah.“

sumber: sebarkanlah

PELAJARAN YANG SANGAT BERHARGA || SAYANGNYA TAK ADA DI BUKU PELAJARAN

plakat
Desa Yang Hilang, Kisah
Nyata Sodom-Gomorah di
Banjarnegara
====================
Di ujung tahun 2014 bencana alam bertubi-tubi datangnya. Sinabung belum beres, Gamalama meledak. Ada juga bencana longsor di Karangkobar-Banjarnegara, Jawa Tengah, yang mengubur Desa Jemblung dan menewaskan ratusan warganya.
Bagi yang memiliki iman, bencana alam yang datang bertubi-tubi menimpa bangsa ini tentu merupakan satu isyarat dari Allah swt, agar kita kembali ke jalan tauhid dengan benar, tidak menuhankan sesama mahluk, tidak menuhankan benda mati, karena Tuhan itu hanya satu yakni Allah swt.
Ada sekelumit kisah nyata yang pernah terjadi pada sebagian bangsa ini yang mungkin kita telah lupa. Dan sayangnya, peristiwa yang penuh dengan pelajaran ini sama sekali tidak disinggung-singgung sedikit pun di dalam buku pelajaran di sekolah. Kita dan anak-anak kita tidak pernah tahu jika ada suatu desa yang penduduknya nyaris sama dengan kaum Sodom-Gomorah, senang bermaksiat, yang oleh Allah swt dikubur seluruhnya
dalam satu malam hingga tidak bersisa. Satu desa bersama seluruh penduduknya lenyap dalam satu
malam tertutup puncak sebuah gunung yang berada agak jauh dari lokasi desa itu. Siapa yang mampu memindahkan puncak gunung itu ke suatu tempat untuk mengubur satu desa kecuali Allah Yang Maha Kuasa?
Inilah kisah tentang Dukuh Legetang,
yang masuk dalam wilayah Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kejadiannya di tahun 1955.
Dukuh Legetang adalah sebuah dukuh makmur yang lokasinya tidak jauh dari dataran tinggi Dieng-Banjarnegara, sekira 2 kilometer di sebelah utaranya.
Penduduknya cukup makmur dan kebanyakan para petani yang cukup
sukses. Mereka bertani sayuran,
kentang, wortel, kobis, dan sebagainya.
Berbagai kesuksesan duniawi yang berhubungan dengan pertanian menghiasi dukuh Legetang. Misalnya apabila di daerah lain tidak panen tetapi mereka panen berlimpah.
Kualitas buah dan sayur yang dihasilkan juga lebih baik dari yang lain. Namun bukannya mereka bersyukur, dengan segala kenikmatan ini mereka
malah banyak melakukan kemaksiatan.
Barangkali ini yang dinamakan “istidraj” atau disesatkan Allah dengan cara diberi rezeki yang banyak namun orang tersebut akhirnya makin tenggelam dalam kesesatan.
Masyarakat Dukuh Legetang umumnya ahli maksiat. Perjudian di dukuh ini merajalela, begitu pula minum-minuman keras. Tiap malam mereka mengadakan pentas Lengger, sebuah kesenian tradisional yang dibawakan
oleh para penari perempuan, yang
sering berujung kepada perzinaan.
Ada juga anak yang malah melakukan kemaksiatan bersama ibunya sendiri.
Beragam kemaksiatan lain sudah sedemikian parah di dukuh ini.
Pada suatu malam, 17 April 1955, turun hujan yang amat lebat di dukuh itu. Tapi masyarakat Dukuh Legetang masih saja tenggelam dalam kemaksiatan. Barulah pada tengah malam hujan reda. Tiba-tiba terdengar suara keras seperti sebuah bom besar dijatuhkan di sana, atau seperti suara benda yang teramat berat jatuh.
Suara itu terdengar sampai ke desa-desa tetangganya. Namun malam itu tidak ada satu pun yang berani keluar karena selain suasana teramat gelap, jalanan pun sangat licin.
Pada pagi harinya, masyarakat yang
ada di sekitar Dukuh Legetang yang
penasaran dengan suara yang amat
keras itu barulah keluar rumah dan
ingin memeriksa bunyi apakah itu yang terdengar amat memekakkan telingan tadi malam. Mereka sangat kaget ketika di kejauhan terlihat puncak Gunung Pengamun-amun sudah terbelah, rompal. Dan mereka lebih kaget bukan kepalang ketika melihat Dukuh Legetang sudah tertimbun tanah dari irisan puncak gunung tersebut. Bukan saja tertimbun tapi sudah berubah menjadi sebuah bukit, dengan mengubur seluruh dukuh beserta warganya.
Dukuh Legetang yang tadinya berupa lembah, kini sudah menjadi sebuah gundukan tanah baru menyerupai bukit.
Seluruh penduduknya mati. Gegerlah kawasan Dieng…
Masyarakat sekitar terheran-heran.
Seandainya Gunung Pengamun-amun sekedar longsor, maka longsoran itu pasti hanya akan menimpa lokasi di bawahnya. Akan tetapi kejadian ini jelas bukan longsornya gunung. Antara
Dukuh Legetang dan Gunung Pengamun-amun terdapat sungai dan jurang, yang sampai sekarang masih ada. Namun sungai dan jurang itu sama sekali tidak terkena longsoran.
Jadi kesimpulannya, potongan gunung itu malam tadi terangkat dan jatuh menimpa dukuh Legetang.
Siapa yang mampu mengangkat separo gunung itu kalau bukan Allah
Yang Maha Kuasa?
“ Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang dilangit bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi
itu bergoncang?” (QS Al Mulk 67: 16).
Untuk memperingati kejadian itu,
pemerintah setempat mendirikan sebuah tugu yang hari ini masih bisa dilihat siapa pun. Ditugu tersebut
ditulis dengan plat logam:
“TUGU PERINGATAN ATAS TEWASNJA 332 ORANG PENDUDUK DUKUH LEGETANG
SERTA 19 ORANG TAMU DARI LAIN-LAIN DESA SEBAGAI AKIBAT LONGSORNJA GUNUNG PENGAMUN-AMUN PADA TG. 16/17-4-1955″
Sungguh kisah tenggelamnya dukuh
Legetang ini menjadi peringatan bagi
kita semua bahwa azab Allah swt yang seketika itu tak hanya terjadi di masa lampau, di masa para nabi, tetapi azab itu pun bisa menimpa kita di zaman ini.
Bahwa sangat mudah bagi Allah swt untuk mengazab manusia-manusia lalim dan durjana dalam hitungan detik.
Andaikan di muka bumi ini tak ada lagi hamba-hamba-NYa yang bermunajat di tengah malam menghiba ampunan-Nya, mungkin dunia ini sudah kiamat.
Kita berhutang budi kepada para
ibadurrahman, para hamba Allah swt
yang berjalan dengan rendah hati, tak menyombongkan dirinya. Mereka
senantiasa bersujud memohon
ampunan-Nya. Meski keberadaan mereka terkadang tak dianggap,
hanya dipandang sebelah mata oleh
manusia, tetapi sesungguhnya mereka begitu akrab dengan penghuni langit.
Mereka begitu tulus menghamba pada-Nya, berusaha menegakkan
kalimat-Nya di muka bumi ini.
Mereka tak pernah mengharapkan imbalan dari manusia, karena imbalan dari Allah swt lebih dari segalanya.
(Rizki Ridyasmara)
sumber

Waktu Berharga Pengasuhan Anak



 7 tahun pertama (0-7 tahun):

Perlakukan anakmu sebagai raja.

Zona merah – zona larangan
jangan marah-marah, jangan banyak larangan, jangan rusak jaringan otak anak.
Pahamilah bahwa posisi anak yang masih kecil, saat itu yang berkembang otak kanannya.

7 tahun kedua (7-14 tahun):

Perlakukan anakmu sebagai pembantu atau tawanan perang.

Zona kuning – zona hati-hati dan waspada.
Latih anak-anak mandiri untuk mengurus dirinya sendiri, mencuci piring, pakaian, setrika, dll. Banyak pelajaran berharga dalam kemandirian yang bermanfaat bagi masa depannya.

7 tahun ketiga (14-21 tahun):

Perlakukan anak seperti sahabat.

Zona hijau – sudah boleh jalan.
Anak sudah bisa dilepas untuk mandiri. Mereka sudah bisa dilepas sebagai duta keluarga.

7 tahun keempat (21-28 tahun):

Perlakukan sebagai pemimpin.

Zona biru – siap terbang.
Siapkan anak untuk menikah.
Pada masa anak-anak yang berkembang otak kanannya. Otak kiri berkembang saat usianya menjelang 7 tahun.

Anak perempuan keseimbangan otak kanan dan kirinya lebih cepat. Sedangkan anak laki lebih lambat.👬Keseimbangan otak kanan dan kiri pada anak laki-laki baru tercapai sempurna di usia 18 tahun, sedangkan anak perempuan sudah cukup seimbang otak kanan dan kirinya di usia 7 tahun. Ampun dah lama bener ya?Ternyata ada rahasia Allah mengapa diatur seperti itu.

√ Laki-laki dipersiapkan untuk jadi pemimpin yang tegas dalam mengambil keputusan. Untuk itu, jiwa kreatifitas dan explorasinya harus berkembang pesat. Sehingga pengalaman itu membuatnya dapat mengambil keputusan dengan tenang dan tepat.

√ Sementara perempuan dipersiapkan untuk jadi pengatur dan manajer yang harus penuh keteraturan dan ketelitian.

**Untuk memberi intruksi pada anak, gunakan suara Ayah . Karena suaranya bas, empuk dan enak di dengar.

**Kalau suara Ibu memerintah, cenderung melengking seperti biola salah gesek. Itu bisa merusak sel syaraf otak anak. 250rb sel otak anak rusak ketika dimarahin

**Solusinya, Ibu bisa menggunakan bahasa tubuh atau isyarat jika ingin memberikan instruksi.
Suara perempuan itu enak didengar jika digunakan dengan nada sedang. Cocok untuk mendongeng atau bercerita.

++Cara berkomunikasi yang efektif dengan anak:

1. Merangkul pundak anak sambil ditepuk lembut.

2. Sambil mengelus tulang punggung anak hingga ke tulang ekor.

3. Sambil mengusap kepala.

Dengan sentuhan ada gelombang yang akan sampai ke otak anak sehingga sel-sel cintanya tumbuh subur. Mudah-mudahan bisa bermanfaat. Silahkan di share agar lebih banyak yang mengetahui.

Sumber: Ukhwah ODOJ.atau klik diSINI

Subhanallah,,, Dahsyatnya sumur Zam Zam



MAKNA ZAM-ZAM
Kata Zam-Zam dalam bahasa Arab berarti, yang banyak atau melimpah. Adapun air Zam-Zam yang dimaksud oleh syari'at, iaitu air yang berasal dari sumur Zam-Zam. Letaknya dengan Ka'bah, berjarak sekitar 38 hasta.

Dinamakan Zam-Zam, sesuai dengan ertinya, kerana memang air dari sumur tersebut sangat banyak dan berlimpah. Tidak habis walau sudah diambil dan dibawa setiap harinya ke seluruh penjuru dunia oleh kaum Muslimin.

Dinamakan dengan Zam-Zam, boleh juga diambil dari perbuatan Hajar. Ketika air Zam-Zam terpancar, Hajar segera mengumpulkan dan membendungnya. Atau diambil dari galian Malaikat Jibril dan perkataannya, ketika ia berkata kepada Hajar.

Disebutkan juga, bahwa nama Zam-Zam adalah 'alam, atau nama asal yang berdiri sendiri, bukan berasal dari kalimat atau kata lain. Atau juga diambil dari suara air Zam-Zam tersebut, kerana zamzamatul ma` adalah, suara air itu sendiri.

Nama lain Zam-Zam, sebagaimana telah diketahui, antara lain ia disebut barrah (kebaikan), madhmunah (yang berharga), taktumu (yang tersembunyi), hazmah Jibril (galian Jibril), syifa` suqim (obat penyakit), tha'amu tu'im (makanan), syarabul abrar (minuman orang-orang baik), thayyibah (yang baik).sumber

Permukaan air ZamZam adalah sekitar 10.6 kaki di bawah permukaan tanah .

Adalah sebuah mukjizat dari Allah SWT bahwa ketika sumur Zam Zam

dipompa terus menerus selama 24 jam tanpa henti dengan tingkat sedotan 8 ribu liter/detik, permukaan sumur akan turun hingga 44 kaki di bawah permukaan tanah.

TETAPI, ketika pemompaan berhenti, permukaan sumur segera kembali pada 13 kaki di bawah permukaan tanah setelah 11 menit.

8 ribu liter/detik

Berarti 8,000 x 60 = 480,000 liter/menit

Berarti 480,000 x 60 = 28.8 juta liter/jam

Berarti 28,800,000 x 24 = 691.2 juta liter/hari

Jadi ada 690 juta liter air ZamZam dipompa dalam 24 jam tetapi sumurnya terisi kembali hanya dalam waktu 11 menit !!!

Ada dua mukjizat di sini :
Pertama, bahwa sumur ZamZam terisi kembali dengan segera, & kedua bahwa Allah SWT memiliki kontrol absolut yang luar biasa untuk tidak mengisi sumur Zam Zam secara berlebihan sebab jika tidak terkontrol, dunia bisa-bisa TENGGELAM oleh luapan air Zam Zam yang demikian besar!

Silahkan share ini ke sebanyak mungkin orang agar diketahui bahwa Zam Zam adalah salah satu bukti otentik kebesaran Allah SWT.sumber 
 
Cat. Admin => terjadi penambahan redaksi di lakukan oleh admin tanpa mengurangi maksud yang di sampaikan

Kisah Istri Sholehah yang Menjaga Harga Diri Suaminya

Dikisahkan suatu ketika Syaikh Abu Ishaq Al Huwaini mengunjungi salah seorang sahabatnya dan ia mendapati sahabatnya itu sedang menangis. Ketika ditanya mengapa dia menangis, sahabatnya itu justru menangis semakin hebat. 

Kemudian sahabatnya berkata: “Wahai Syaikh, istriku sedang sakit dan beberapa hari ini saya merawatnya”.
Ilustrasi. (Foto: trieyanka.blogspot.com)Syaikh Abu Ishaq sangat heran dengan tangisan sahabatnya yang hebat itu, padahal ia seorang yang sholeh. Ketika tangisnya sudah mulai reda, sahabatnya pun kembali berkata:

“Wahai Syaikh, apakah Engkau heran dengan tangisanku yang seperti ini? Semua ini karena istriku. Seandainya engkau mengenal istriku, sebagaimana aku mengenalnya maka engkau akan memaklumi sikapku ini dan tidak akan mencelaku. Wahai Syaikh, aku adalah orang yang miskin dan pekerjaanku rendah. Penghasilanku hampir tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupku. Akan tetapi dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah membukakan hati seseorang untuk menikahkan putrinya denganku. Padahal bapak perempuan itu adalah seorang yang cukup berharta. Kami pun menikah dan sungguh istriku ternyata seorang wanita yang sholehah yang sangat baik. Hidup bersamanya terasa kudapatkan surga dunia dengan segala maknanya.

Suatu hari sang mertua lelaki ku datang berkunjung dan berkata kepadaku, ‘Bertakwalah kepada Allah dan belikanlah istrimu roti, keju, ful (sejenis kacang) dan jangan terlalu sering memberinya daging dan buah-buahan karena ia sudah bosan makan daging dan buah’.

Mendengar ucapan mertuaku, aku pun hanya ternganga dan tidak tahu apa yang harus aku katakan. Aku sungguh tidak mengerti apa yang dibicarakannya. Sebab, selama ini aku tidak mampu membelikannya daging maupun buah-buahan. Kemudian aku menemui istriku dan bertanya kepadanya. Dan sungguh aku terkejut dengan jawabannya, seakan bumi tempat aku berpijak berguncang.

Ternyata, setiap kali istriku pergi ke rumah orang tuanya, mereka selalu menyuguhkan daging dan buah, akan tetapi istriku selalu menolaknya seraya berkata, ‘Saya tidak mau makan daging dan buah, saya sudah bosan memakannya. Sesungguhnya suami saya tidak pernah melarang saya untuk memakan daging dan buah, akan tetapi ia sering sekali memberi saya makanan itu hingga saya bosan dengan daging dan buah. Saya lebih suka makan makanan ringan saja,’.

Padahal kenyataannya di rumah kami, ia tidak pernah melihat daging kecuali dalam satu atau dua bulan sekali saja. Sehari-hari lebih banyak makan kacang ful. Aku tidak memiliki sesuatu yang dapat mengenyangkan perutku maupun perut istriku”.

Sahabatku, istri sahabat sang Syaikh tersebut melakukan hal seperti itu adalah karena ia ingin mengangkat derajat suaminya di hadapan keluarganya dan menjadikannya besar di mata mereka. Ia mampu menahan lapar, akan tetapi ia tidak ridha seorang pun mengetahui kemiskinan suaminya. Ia terus bersabar dengan apa yang ada dan senantiasa mengingatkan suaminya dengan janji Allah Subhanahu wa Ta’ala jika ia mau bersabar. Semua itu bukan karena sang suami melarangnya, akan tetapi karena ia adalah sebaik-baik wanita shalehah yang sabar.

Sahabat itu kemudian berkata kepada Syaikh, “Apakah engkau tahu mengapa aku menangis dan sangat khawatir atas istriku? Sesungguhnya ini hanya salah satu keistimewaannya saja. Jika aku menceritakan semua keshalihannya, maka aku tidak akan mungkin mampu menceritakannya”.

Sahabatku, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan dunia ini penuh dengan keindahan dan kesenangan. Setiap orang yang beriman tentu akan suka dengan keindahan dan menginginkan kesenangan. Keindahan dan kesenangan yang tidak membawanya terlena dalam kehidupan ini tetapi ia bisa bawa ke dalam keabadian. Dan ketahuilah duhai sahabatku, keindahan dan kesenangan terbaik dalam kehidupan dunia tersebut adalah wanita yang sholihah.

Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam bersabada:

“Dunia merupakan kesenangan, dan kesenangan terbaik dunia adalah wanita yang sholihah,” (Hadits Riwayat Imam Muslim, Nasa’i dan Ibnu Majah).

Lalu, timbul dalam benak kita bagaimana cara menggapainya?

Setiap wanita tentu saja sangat mendambakan dirinya menjadi wanita yang sholihah. Akan tetapi, kebanyakan wanita belum mengetahui apa yang harus dilakukan agar dirinya dapat menjadi wanita yang sholihah seperti yang disabdakan Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi  wa Sallam. Kisah di atas merupakan salah satu dari sekian banyak kisah yang menggambarkan ciri kriteria seorang wanita itu adalah seorang yang sholihah.

Tidak hanya wanita, seorang lelaki pun menginginkan hidup berdampingan dengan wanita sholihah pilihannya. Sayangnya, banyak lelaki yang belum memahami siapa dan bagaimana wanita sholihah itu. Alih-alih mendambakan wanita istri sholihah, tetapi justru di kemudian hari diketahui malah sebaliknya. Untuk itulah, seorang calon suami atau yang sudah beristri perlu mengetahui kriteria istri idamannya yakni wanita yang sholihah agar bisa menata bahtera rumah tangga dengan baik.

Sumber: elhooda.net
◄ Newer Post Older Post ►

Para Sahabat

Nasehat Sang Murabbi

Nasehat Sang Murabbi

Sekilas

Sekilas
Bukanlah seorang penulis apalagi seorang plagiator, tapi coba berbagi atas apa yang di dengar, di lihat dan di baca....

Nasyid

Jangan lupa di LIKE ya,,,

×
 

Copyright 2011 Blog Kita79 is proudly powered by blogger.com | Design by BLog BamZ