Kekuatan spiritual yang didapat melalui tarbiyah ruhiyah
merupakan sumber energi dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai
seorang hamba Allah Swt sekaligus dai di jalan-Nya. Kekuatan spiritual
memiliki dua fungsi penting sebagai pendorong amal shalih dan pencegah
dari godaan musuh-musuh kehidupan; baik dari dalam maupun luar diri.
Pertama, kekuatan spiritual dapat
menguatkan seorang dai dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai khalifah
di bumi Allah Swt yang mengajak diri dan orang lain untuk kembali ke
jalan-Nya. Inilah yang disebut dengan taklif, baik berupa ibadah ritual
maupun menebarkan kemanfaatan kepada alam semesta.
Seorang dai dengan kualitas spiritual
yang prima mampu melaksanakan ibadah wajib dengan optimal. Mereka juga
menjalankan ibadah sunnah sebagai keutamaan sehingga mencapai derajat
unggulan.
Seorang dai selalu menjadi yang terdepan
dalam amal shalih untuk memakmurkan bumi dengan kerja-kerja sosial
secara optimal. Baik sebagai individu maupun bergabung dalam jamaah
dakwah. Meski ibadah sosial menjadi kesibukannya, mereka tetap optimal
dalam menjalankan kewajibannya kepada keluarganya.
Seiring berjalannya waktu,
kewajiban-kewajiban ibadah ritual dan sosial itu pun semakin banyak nan
melimpah, dan suplai energi yang bisa menguatkannya untuk istqamah
adalah kualitas spiritual yang didapat dari riyadhah ruhiyah sepanjang
hidupnya, di setiap jenaknya.
Kedua, kekuatan spiritual harus menjadi
pelindung yang efektif bagi seorang dai dalam kaitannya menangkal godaan
dan serangan musuh. Musuh bagi orang yang beriman adalah setan yang
keji godaannya. Saat seseorang telah berniat mewakafkan dirinya untuk
dakwah, intentitas dan kualitas godaan tersebut akan bertambah. Apalagi,
setan memang diciptakan untuk mencari sebanyak-banyaknya teman di
neraka kelak.
Selain setan berbentuk jin, ada juga setan berbentuk manusia yang dinamakan auliya’ asy-syaithan.
Mereka adalah wakil-wakil maupun kepanjangan tangan setan di muka bumi.
Bentuknya bisa berupa rezim keji pemerintah, dukun, aktivis keburukan,
hingga keluarga terdekat
Bagi seorang dai menyadari bahwa musuh
memilki tipu daya dan makar yang kuat. Namun, ia tak gentar sedikit pun
karena memiliki Allah Swt yang Mahaperkasa.
Nah, kesadaran akan hal ini hanya bisa
dimiliki oleh dai dengan kualitas spiritual yang mumpuni. Sebagaimana
dimilki oleh Umar bin Khaththab yang disebutkan oleh Rasulullah Saw, Jika Umar melewati sebuah jalan, maka setan akan mencari jalan lain agar tidak berpapasan dengan Umar. Atau, seperti kisah Ibnu Taimiyah yang sandalnya saja bisa membuat setan kabur.[]
Disadur bebas dari buku Spiritualitas Kader, Anis Matta.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan Anda serta kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas isi artikel ini, namun kawan komentarnya yang sopan ya...!!! he..he..