print this page Klik Print

Kader yang "Nganggur"... Sumber Masalah Jama'ah

Seolah-olah inilah rahasia yang tersembunyi dalam apa yang ditegaskan al-Qur’an tentang perpecahan kaum Muslimin dan percekcokan yang terjadi sesama mereka, apabila mereka meninggalkan jihad fi sabilillah (dengan makna dan cakupannya yang luas -red). Karena sesungguhnya jihad dapat mengalihkan potensi mereka pada jalan-jalan kebaikan. Namun jika jihad ditinggalkan, maka tindakan ini akan menyebabkan hancurnya kekuatan, sebagaimana firman Allah swt:

“Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksaan yang pedih dan diganti-Nya kamu dengan kaum yang lain”.(at-Taubah :39)

Pada ayat ini tersirat makna halus tentang hikmah jihad.

Ibnu Taimiyah berkata tentang tafsir ayat ini:

“Kadangkala siksaan datang dari Allah, dan kadang kala melalui tangan manusia. Apabila manusia meninggalkan jihad fi sabilillah, maka bisa jadi Allah akan menguji manusia dengan cara menimpakan permusuhan sesama mereka sehingga terjadilah kekacauan ditengah kehidupan mereka sebagaimana kenyataan yang sering kita lihat. Sebenarnya apabila umat telah sibuk berjihad fi sabilillah, maka Allah akan mempersatukan hati mereka dan menjadikan potensi kekerasan yang ada pada mereka terarah kepada musuh mereka dan musuh Allah. Akan tetapi apabila mereka tidak mau berjuang di jalan Allah, maka Allah akan mengazab mereka dengan cara membuat mereka berpecah belah, sehingga mereka saling bermusuhan”.

Para pujangga tempo dulu pernah berkata:

اَلْعَسْكَرُ الَّذِى تَسُوْدُهُ الْبَطَالَةُ يُجِيْدُ الْمُشَاغَبَاتِ

“Pasukan yang tidak punya tugas, sangat potensial membuat kegaduhan”.

(pasukan yang tidak punya tugas, kader yang nganggur, seperti air yang menggenang, jadi sumber penyakit. seperti kata Imam Syafii "Air yang tergenang dalam diamnya, akan tercemar lalu membusuk." -red)

Sesungguhnya hasutan atau provokasi setan akan muncul pada bidang-bidang yang mengalami kelesuan. Walaupun Allah telah menyelamatkan orang-orang yang sholat dari penyembahan terhadap setan, namun Allah tetap memberi peluang bagi setan untuk menghasut. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw:

“Sesungguhnya setan sudah berputus asa untuk menjadikan orang-orang yang sholat (umat Islam) menyembahnya disemenanjung Arabia, akan tetapi ia tidak putus asa menghasut mereka”.

Setan tidak mengatakan, "Ini hasutan dan saya adalah setan". Akan tetapi ia akan menyamar seperti orang yang zuhud dan ahli ibadah. Ia akan berkata dengan fasih seperti seorang penasehat yang tulus. Bila ia telah berhasil menipu, mengacaukan dan memecah belah, maka ia akan lari sambil terbahak-bahak, sedang mereka menangis.

Itulah metode yang selalu digunakan setan sebagaimana dikatakan oleh Imam Al Ghozali:

“ Dia (setan) akan mengemas dan menyuguhkan keburukan dalam bentuk kebaikan sehingga sulit membedakannya. Kebanyakan hamba Allah binasa dengan hal seperti ini”.

___
*dinukil dari kitab "Al-Awaiq" Muhammd Ahmad Ar-Rasyid, qiyadah IM.
(Buku diterjemahkan Robbani Press dengan judul "Hambatan-Hambatan Dakwah", cetakan pertama 2002)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas isi artikel ini, namun kawan komentarnya yang sopan ya...!!! he..he..

◄ Newer Post Older Post ►

Para Sahabat

Nasehat Sang Murabbi

Nasehat Sang Murabbi

Sekilas

Sekilas
Bukanlah seorang penulis apalagi seorang plagiator, tapi coba berbagi atas apa yang di dengar, di lihat dan di baca....

Nasyid

Jangan lupa di LIKE ya,,,

×
 

Copyright 2011 Blog Kita79 is proudly powered by blogger.com | Design by BLog BamZ