print this page Klik Print

Rasulullah Sang Mediator Ulung


» لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا «

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (qs. Al-Ahzab: 21).

Saudaraku,
Shafiyurrahman al-Mubarakfuri dalam bukunya “al-rahiq al-Makhtum” menceritakan kisah renovasi Ka’bah dan proses peletakkan Hajar Asqad ke tempatnya semula.

‘Pada usia tiga puluh tahun, orang-orang Quraisy sepakat untuk merenovasi Ka’bah. Sebab Ka’bah itu berupa susunan batu-batuan, lebih tinggi dari tubuh manusia. Tepatnya sembilan hasta yang dibangun sejak zaman Nabi Isma’il a.s. Tanpa ada atapnya sehingga banyak pencuri yang dengan mudah dapat mengambil barang-barang berharga yang tersimpan di dalamnya. Dengan kondisi semacam itu, bangunan Ka’bah semakin rapuh dan dindingnya pun sudah mulai pecah-pecah.

Lima tahun sebelum kenabian, Mekkah dilanda banjir besar hingga meluber ke baitullah al-haram, sehingga sewaktu-waktu bisa membuat Ka’bah menjadi runtuh. Sementara itu orang-orang Quraisy dihinggapi perasaan bimbang antara merenovasi Ka’bah atau membiarkannya seperti semula. Karena bayangan peristiwa hancurnya Abrahah dan pasukannya oleh sekawanan burung Ababil (yang datang bergelombang) saat mereka akan merobohkan Ka’bah, dan melempari mereka dengan batu-batu panas dari neraka. Sehingga pasukan dari Shan’a Yaman tersebut bagaikan daun-daun yang dimakan ulat.

Namun Quraisy akhirnya sepakat untuk tidak mengambil bahan-bahan bangunannya terkecuali dari income yang baik-baik. Mereka tidak menerima harta dari maskawin para pelacur, jual beli dengan sistem riba dan perampasan terhadap hak orang lain. Sekalipun demikian mereka takut untuk merobohkannya.

Akhirnya al-Walid bin al-Mughirah mengawali perobohan bangunan Ka’bah, lalu diikuti oleh semua orang setelah tahu tidak ada sesuatu pun yang menimpa al-Walid. Mereka terus bekerja merobohkan setiap bangunannya hingga sampai ke rukun Ibrahim. Setelah itu mereka siap untuk membangunnya kembali.

Mereka membagi sudut-sudut Ka’bah dan mengkhususkan setiap suku atau kabilah dengan bagiannya tersendiri. Setiap kabilah mengumpulkan batu-batu yang baik dan renovasi Ka’bah pun dimulai. Yang bertugas menangani urusan pembangunan Ka’bah adalah seorang arsitek berkebangsaan Romawi yang bernama; Baqum.

Tatkala pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad, mereka berselisih pendapat tentang siapakah yang paling berhak untuk mendapatkan kehormatan meletakkan batu mulia tersebut ke tempatnya semula. Perselisihan ini terus berlanjut hingga sampai empat atau lima hari tanpa ada keputusan. Bahkan perselisihan tersebut semakin meruncing dan hampir saja mengarah kepada pertumpahan darah di tanah suci.

Abu Umayah bin al-Mughirah tampil menawarkan solusi untuk melerai pertikain dan perselishan di antara mereka, dengan menyerahkan urusan ini kepada siapa saja yang pertama kali masuk lewat pintu masjid. Mereka menerima pendapat ini.

Allah menghendaki orang yang berhak tersebut adalah Rasulullah s.a w. Tatkala mengetahui hal tersebut, mereka berkata, “Inilah al-Amin kami ridha kepadanya, inilah dia Muhammad.”

Setelah semuanya berkumpul di sekitar Nabi s.a.w dan mengabarkan apa yang harus beliau lakukan, maka beliau meminta sehelai selendang dibentangkan, lalu beliau meletakkan Hajar Aswad tepat di tengah-tengahnya, lalu meminta pemuka-pemuka kabilah yang saling berselisih untuk memegang ujung-ujung selendang, lalu memerintahkan mereka semua mengangkatnya.

Setelah mendekati tempatnya beliau mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya di tempatnya semula. Ini merupakan jalan pemecahan yang sangat brilian dan diridhai semua orang.

Saudaraku,
Orang-orang Quraisy kehabisan dana dari penghasilan yang baik. Maka mereka menyisakan di bagian utara kira-kira enam hasta, yang kemudian disebut dengan al-Hijr atau al-Hathim. Mereka membuat pintunya lebih tinggi dari permukaan tanah, agar tidak dimasuki oleh orang yang ingin melewatinya. Setelah bangunan Ka’bah mencapai ketinggian lima belas hasta, mereka memasang atap dengan disangga enam sendi.

Setelah selesai renovasi, Ka’bah itu berbentuk segi empat, yang ketinggiannya kira-kira mencapai lima belas meter, panjang sisinya di tempat Hajar Aswad dan sebaliknya adalah sepuluh kali sepuluh meter. Hajar aswad diletakkan dengan ketinggian satu setengah meter dari permukaan pelataran untuk thawaf.

Sisi yang ada pintunya dan sebaliknya setinggi dua belas meter. Adapun pintunya setinggi dua meter dari permukaan tanah. Di sekeliling luar Ka’bah ada pagar dari bagian bawah ruas-ruas bangunan. Di bagian tengahnya dengan ketinggian seperempat meter dan lebarnya kira-kira sepertiga meter. Pagar ini dinamakan “al-Syadzarawan”. Namun kemudian orang-orang Quraisy meninggalkannya.

Saudaraku,
Pelajaran berharga yang dapat kita petik dari peristiwa renovasi Ka’bah adalah sebagai berikut:

• Dengan kekufuran dan kesyirikan Quraisy, mereka tetap mengagungkan dan mensucikan Ka’bah al-Musyarrafah, sehingga dana yang mereka pergunakan untuk merenovasi Ka’bah mereka ambilkan dari yang halal lagi thayyib.

• Semua orang pada sejatinya menyimpan kekhawatiran dan ketakutan terhadap azab Allah s.w.t, apapun profesi, kedudukan dan kemuliaan yang mereka sandang di dunia.

• Jika kita ingin menjadi pemimpin dan tokoh masyarakat yang dicintai dan didengar oleh masyarakat, maka salah satu sifat yang harus kita punyai adalah ‘amanah’ dapat dipercaya.

• Mediasi sangat diperlukan untuk menyelesaikan persoalan dan kesalah pahaman yang terkadang muncul di tengah-tengah masyarakat.

• Pertikaian, konflik dan peperangan antar suku Quraisy dapat dihindari dan persatuan kembali terajut, karena kecerdasan dan kejelian Rasulullah s.a.w dalam membaca dan menganalisa persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.

• Apa yang dilakukan Nabi s.a.w mencerminkan kemampuannya dalam menyelesaikan persoalan besar. Jika perannya gagal, maka Ka’bah dan sekitarnya akan menjadi saksi pertumpahan darah antar sesama suku dan kabilah Quraisy.

Saudaraku,
Mari kita menyiapkan diri untuk menajdi seorang mediator Islam, agar umat Islam mampu meraih kejayaan dan kemenangan. Konflik dan perselisihan sekecil apapun dapat dihindari dan kesatuan umat dapat terwujud di alam realita kehidupan kita.

Menampilkan kepribadian menarik dan akhlak yang memikat yang dibingkai dengan sifat amanah, insyaallah kta layak menjadi perekat dan pemberi solusi bagi permasalahan dan persoalan yang kerap muncul di tengah-tengah masyarakat. Wallahu a’lam bishawab.

Metro, 27 Oktober 2014
Abu Ja’far Fir’adi

Jangan panggil Aku, Sayang !!


Setiap perbuatan tergantung amalnya, begitu juga dengan cinta; setiap cinta ada motivasinya, dan setiap orang beragam motivasi dan  keinginannya dalam bercinta; hukum alam akan menjawab segala niatan alasan setiap orang, asalkan ia betul betul mengejar apa yang diinginkan dengan segala penuh usaha.>>
Banyak fenomena pemuda hari ini yang mengaku sayang padahal api neraka gentayangan, mengumbar cinta sebenarnya  hanya nafsu semata, mencoba untuk setia tetapi murka didepan mata.>>
Awalnya adik kakak-an, kemudian sayang sayangan, terus pacaran, gak lama jadian dan akhirnya banyak yang kebablasan.
Cinta merupakan perangkap yang paling empuk bagi setan untuk menjerumuskan anak adam kedalam neraka, ditambah lagi wanita adalah ujian terberat bagi seorang pria, disetiap lekukan tubuh wanita, setan akan membuat pandangan seindah mungkin bagi lelaki yang melihatnya, dari belakang terlihat cantik, dari samping tampak sempurna, dari depan bisa membuat jatuh cinta. >>

Ibarat jatuh kedalam sumur, maka kita akan susah untuk keluar dari sumur tersebut, terlebih jikalau sumur itu dalam, nyawapun akan melayang didalamnya;  begitu juga dengan cinta, jika kita sudah terperosok kedalam lubang cinta, maka kita pun akan susah untuk keluar dari sana; butuh usaha yang sangat sangat keras untuk keluar dari lubang tersebut, bahkan kemungkinan kita malah bisa “mati” di lubang cinta tersebut, maka dari itu berhati hatilah kawan terhadap fitnah cinta yang belum halal bagi kita semua, karena itu bisa jadi malapetaka di kehidupan kita nantinya.
Bagi para lelaki, Jangan bilang cinta jikalau kau tak berani datangi walinya, jangan mengaku setia sebelum kau ucapkan janji setia, dan jangan panggil aku sayang, jika kau belum menjadi pangeran hidupku.>>
Persiapkan dirimu, galilah ilmu, dan tunjukkanlah keberanianmu dengan melamar kekasih idamanmu.>>
Bagi para perempuan, tetaplah bersabar, persiapkan dirimu sebaik mungkin, asahlah perasaanmu, cintailah keluargamu dan perbanyaklah ilmu agar kelak  kau bisa mendidik anakmu dengan halusnya pendidikanmu.>>
Wahai kamu yang membaca tulisan ini, jangan panggil aku, Sayang! Tapi persiapkanlah dirimu agar kelak kita bisa bertemu. >>

Ternyata Semut Juga Bisa Tentukan Skala Prioritas Tanpa Adanya Intervensi

Saat dihadapkan pada beberapa pilihan, manusia biasanya menentukan skala prioritas sebelum mengambil keputusan. Penentukan skala prioritas ini, ternyata juga dilakukan oleh semut. Para peneliti di Arizona State University menemukan semut bisa melakukan strategi membuat keputusan berdasarkan pengalaman mereka.


Peneliti Taka Sasaki dan Stephen Pratt mempelajari perilaku semut selama beberapa tahun. Sasaki menerapkan teori dan eksperimen psikologi -yang sebenarnya didesain untuk manusia- pada semut. Target mereka adalah mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan dilakukan oleh semut.

"Manusia bisa membuat keputusan. Semut ternyata juga bisa, tapi mereka melakukannya secara kolektif," kata Sasaki. Hasil penellitian mereka dipublikasikan dalam jurnal Biology Letters.

Dalam studinya, Sasaki dan Pratt meletakkan koloni semut temnothorax rugatulus pada dua sarang dengan kondisi berbeda. Pada sarang pertama, pintu masuknya punya beberapa ukuran sementara yang lain pencahayaannya  dimanipulasi. Para semut itu memilih pintu masuk berukuran kecil dan pencahayaan redup.

Dalam kondisi itulah para semut menentukan prioritasnya. Ini dilakukan karena mereka punya pilihan dalam sarang dengan bagian yang gelap dan terang serta pintu masuk yang besar dan kecil.

"Mirip ketika manusia akan membeli rumah, ada banyak pilihan untuk dipertimbangkan mulai dari ukuran, jumlah kamar, lingkungan, harga dan sebagainya," kata Pratt.

Karena mustahil menemukan habitat yang sempurna, semut membuat pertimbangan berdasarkan kualitas tertentu dalam sarang. Namun saat hanya diberi dua pilihan sarang, semut menunjukkan kecerdasannya dalam memilih dengan membuat prioritas.

Semut yang memilih sarang dengan cahaya terang tidak mempedulikan ukuran pintunya. Sementara semut yang memilih pintu masuk kecil cenderung menyukai tempat remang-remang.

"Ada ratusan semut di sana, dan entah bagaimana mereka bisa mencapai konsensus. Bagaimana mereka melakukannya tanpa ada pemimpin yang memberi perintah," kata Pratt.

Dalam hal ini Pratt menganalogikan individu semut seperti neuron dalam otak manusia. Neuron berperan penting dalam pengambilan keputusan tapi tak ada yang tahu bagaimana setiap neuron mempengaruhi keputusan.

Sasaki dan Pratt berharap bisa mengungkap peran semut secara individu dalam mempengaruhi koloni.

"Penelitian ini membantu kami paham bagaimana keputusan kolektif bekerja dan sangat berbeda dengan pengambilan keputusan individual. Manusia bisa membuat keputusan kolektif, semut pun bisa," kata Pratt.

Sumber :
tempo

Semua Orang itu Jenius Termasuk Anda

Sering sekali kita mendengar orang-orang mengkategorikan orang lain berdasarkan kepintarannya, dimulai dari orang bodoh, biasa saja, hingga jenius. Pada kenyataannya, persepsi seperti itu tidaklah benar karena semua orang itu jenius termasuk diri Anda, hanya saja dalam cara yang berbeda. Inilah berbagai tipe kejeniusan manusia:



Secara singkat, makna dari kata "Genius" atau "Jenius" adalah seseorang dengan kapasitas kecerdasan di atas rata-rata. Ironisnya, masyarakat sekitar kita melihat kapasitas tersebut hanya dalam nilai akademik, yang sebenarnya harus disadari bahwa tidak semua kejeniusan manusia itu sama.

Contoh nyata dapat dilihat dari sebuah permisalan Pablo Picasso dan Albert Einstein. Ya, banyak dari Anda pasti sudah sering mendengar kedua nama ini, Pablo Picasso sebagai pelukis ternama dunia dan Albert Einstein sebagai ilmuwan ternama dunia.

Apabila kita hanya melihat dari sisi bidang fisika, Albert Einstein adalah seseorang yang sangat jenius tapi Pablo Picasso mungkin tidak pernah akan dapat disebut jenius dalam bidang ini.

Berbeda halnya jika kita melihat dari sisi kesenian lukisan. Namun kedua orang ini nyatanya memang adalah 2 orang yang jenius hanya saja dalam bidang masing-masing mereka sendiri. Jadi apakah Anda sudah dapat gambarannya?


9 Tipe Kejeniusan Manusia


Untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai hal ini, seorang psikolog ternama, Howard Gardner menjelaskan bahwa kepintaran atau kecerdasan manusia yang lebih lanjut lagi disebut sebagai jenius ini, dapat dibagi menjadi 9 tipe kecerdasan.


1. Kecerdasan Logik Matematik

Kemampuan seseorang dalam mengatur, mengukur, dan memahami simbol numerik, abstraksi dan logika. Kepintaran inilah yang biasanya diukur secara akademis di sekolah-sekolahan.



2. Kecerdasan Linguistik

Kemampuan pengolahan bahasa baik dalam hal pemahaman atau implementasinya secara tertulis ataupun lisan. Sama halnya denga kepintaran logik matematik, kepintaran ini juga biasanya diukur secara akademis



3. Kecerdasan Visual Spasial

Diartikan sebagai kemampuan untuk mempersepsikan dunia visual dan bagaimana hubungan posisi satu benda dengan yang lain. Hal ini mungkin terdengar agak membingungkan, namun singkatnya dapat dijelaskan sebagai kepintaran terkait melukis, memecahkan puzzle, fotografi dan sejenisnya.



4. Kecerdasan Kinestestik

Kemampuan yang terkaitkan atas bagaimana seseorang memanfaatkan anggota tubuhnya dalam sebuah cara yang terampil. Di sinilah para atlit olahraga fisik termasuk ahli pantonim unggul dibandingkan orang-orang lainnya.



5. Kecerdasan Musikal

Sebagaimana namanya, kecerdasan ini adalah mengenai kemampuan seseorang mengenali dan menciptakan nada, ritme, dan pola suara hingga apa yang kita kenal sebagai "musik."



6. Kecerdasan Intrapersonal

Menjelaskan mengenai seberapa tinggi tingkat kesadaran diri yang dimiliki seseorang. Dimulai dari menyadari kelemahan, kekuatan, hingga perasaan dirinya sendiri. Seorang pemimpin yang sukses setidaknya pasti memiliki kecerdasan interpersonal yang cukup baik baik untuk perkembangan diri ataupun visi kesuksesan mereka.



7. Kecerdasan Interpersonal

Berlawanan dengan kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain dimulai dari memahami perasaan orang lain hingga kemampuan mempengaruhi orang tersebut.



8. Kecerdasan Naturalis

Merupakan kategori kecerdasan tambahan yang berkaitan dengan kemampuan mengolah informasi lingkungan baik alam ataupun lingkungan sekitar Anda. Contoh sderhana adalah Anda suka di alam bebas, berelasi dengan hewan, atau lebih lanjut lagi dapat meklasifikasikan kehidupan liar seperti tumbuhan dan binatang dengan mudah.



9. Kecerdasan Eksistensial

Mereka yang mendalami teori kecerdasan ini menyarankan bahwa seharusnya ada tambahan kategori kecerdasan lainnya yang berkaitan dengan kesadaran beragama dan spiritual.



Tapi walaupun diri Anda lebih ahli dalam kecerdasan yang satu dibandingkan yang lain, perlu diketahui bahwa sebenarnya semua manusia memiliki semua 9 kecerdasan ini hanya dalam taraf yang berbeda. Yang satu mungkin ahli melukis, sedangkan yang lain mungkin ahli dalam perhitungan matematis.



Jenius Yang Manakah Anda?


Alm. Steve Jobs, adalah sebuah tokoh yang dipandang dan disebut-sebut sebagai seorang jenius dan pemimpin berkarisma terlebih lagi sebagai pendiri Apple. Dengan berbagai produk visionarisnya, ia membawa peradaban teknologi telepon genggam menjadi suatu kemajuan terbesar di tahunnya.

Namun apakah Steve Jobs merupakan seorang yang jenius? Menurut seorang ahli biografi ternyata Steve Jobs tidak memiliki tingkat kejeniusan yang dapat dikatakan luar biasa, ia hanya dikategorikan memiliki kepintaran rata-rata. Akan tetapi, bagaimana ia memanfaatkan kepintaran intrapersonalnya membuat dirinya menjadi seorang jenius.

Dari sini kita dapat melihat bahwa penting sekali untuk kita termasuk Anda mengetahui pada kecerdasan manakah kita lebih baik dibandingkan orang-orang sekitar kita. Selalu cobalah hal-hal baru dan mungkin saja Anda akan menemukan inspirasi hidup Anda yang baru.


Sumber :
tahupedia/apakabardunia 

Teks Pidato saat Rasulullah Meminang Khadijah

ilustrasi @haveliweddingsandevents.
Khadijah binti Khuwailid adalah wanita terhormat, cantik, kaya dan shalihah. Selepas ditinggal mati suaminya, banyak lelaki Quraisy dari kalangan yang terhormat datang untuk meminangnya. Namun, lantaran mengetahui bahwa mereka hanya ingin menguasai hartanya, Khadijah menolak semua lamaran lelaki Quraisy itu.

Apalagi setelah ia bermimpi melihat matahari masuk ke dalam rumahnya, tepat di atas kepalanya. Sinar matahari itu menerangi seluruh sudut rumah. Oleh sepupunya yang ahli kitab, Waraqah bin Naufal, mimpi tersebut dimaknai akan adanya cahaya kenabian yang masuk ke dalam rumahnya.

Tafsir mimpi dari sepupunya itu selalu diingat dan diharapkan menjadi kenyataan. Hingga pada suatu ketika, saat Khadijah merekrut Muhammad muda sebagai salah satu kafilah dagangnya, ia seperti mendapat petunjuk bahwa pemuda itu adalah sosok yang akan menjadi Nabi terakhir sebagaimana disebutkan oleh Waraqah dalam menafsirkan mimpinya.

Khadijah pun menceritakan kekagumannya kepada salah satu sahabatnya, Nafisah bin Munabbih. Ia berkisah panjang lebar hinga terbacalah bahwa dirinya jatuh cinta kepada Muhammad yang kala itu berusia dua puluh lima tahun.

Selepas mendengar curahan hati sahabatnya, Nafisah pun mendatangi Muhammad dan bertanya, “Apa yang menghalangimu untuk menikah?” Muhammad pun menjelaskan bahwa dirinya belum memiliki harta untuk dijadikan mahar. Nafisah melanjutkan, “Bagaimana jika masalah harta tidak dianggap menjadi masalah dan ada yang menawarkan kepadamu kekayaan, kecantikan, kemuliaan dan kesetaraan? Apakah kamu mau menikahinya?”

Dengan penuh keheranan, anak Abdullah ini bertanya, “Siapakah orang tersebut?” Nafisah menjawab bahwa dia adalah Khadijah binti Khuwailid yang pernah menjadi manajer bisnisnya. Dengan mantap, Muhammad muda mengatakan, “Jika dia benar-benar menawarkan hal itu kepadaku, tentu aku menerimanya.”

Mendengar jawaban Muhammad, wajah nafisah sumringah. Ia pun bergegas menemui Khadijah guna menyampaikan kabar gembira itu.

Sementara Muhammad menemui paman-pamannya untuk menyampaikan maksudnya itu. Singkat cerita, Abu Thalib, Hamzah dan paman-pamannya yang lain menemui paman Khadijah yang bernama ‘Amr bin Asad untuk menyampaikan lamaran.

Dari sinilah pernikahan teragung yang mempertemukan dua orang terbaik dalam sejarah umat manusia dimulai.
ilustrasi @wikislampedia

Dalam lamaran penuh berkah itu, Abu Thalib menyampaikan pidatonya sebagaimana diriwayatkan oleh Abul Abbas al-Mubarrid sebagaimana dikutip oleh Mahmud al-Mishri dalam “Sirah Shahabiyah Jilid I”
“Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah menjadikan kita sebagai keturunan Ibrahim, keturunan Ismail, berasal dari Ma’ad dan unsur keturunan dari Mudhar. Kita telah dijadikan sebagai pemelihara rumah-Nya (Ka’bah) dan pengatur tanah suci-Nya. Dia telah memberi kita rumah (Ka’bah) yang terjaga, tanah suci yang aman sejahtera dan kita menjadi pemimpin manusia.
Saya harus menyampaikan, sesungguhnya keponakanku ini (Muhamad bin Abdullah), jika dibandingkan dengan lelaki mana pun, maka dia akan lebih unggul darinya. Baik dalam kebaikan, keutamaan, kemuliaan, kematangan berpikir, keagungan dan kehebatan.
Meskipun jika dilihat dari segi harta dan kekayaan, maka dia tidaklah berarti apa-apa. Akan tetapi, harta hanyalah bayangan yang akan sirna, benda yang akan hilang dan pinjaman yang akan dikembalikan kepada pemilik sebenarnya.
Muhmmad adalah seorang lelaki yang telah kalian ketahui latar belakang keluarganya. Ia bermaksud hendak meminang Khadijah binti Khuwailid.
Untuk itu, ia memberikan mahar sebesar 20 ekor unta yang dipinjam dari hartaku dan akan dikembalikan sebatas kemampuannya, cepat ataupun lambat.
Demi Allah, dia (Muhammad bin Abdullah) akan mmeiliki peran yang sangat besar dan kedudukan yang agung di masa yang akan datang, maka terimalah pinangannya untuk menikah dengan Khadijah.”
Mahasuci Allah yang telah menyatukan dua insan amat mulia dalam sejarah umat manusia ini. Inilah naskah pidato yang singkat, padat dan menyeluruh. Di dalamnya ada taaruf singkat dari sosok yang melamar kepada keluarga yang dilamar. Di dalamnya tercermin sebuah kewibawaan yang dibalut rapi dengan kejujuran.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa mahar yang diberikan oleh Rasulullah Saw kepada Khadijah adalah 12,5 uqiyah emas.
Kemudian selepas lamaran itu, menikahlah dua insan dalam naungan cinta Ilahi. Sejarah kehidupan keduanya akan senantiasa harum dan menghiasi langit zaman. Namanya akan terus memesona dan tak bosan untuk terus dibincang dan diambil ibrahnya.

Syaikh Mahmud al-Mishri menutup uraian tentang proses lamaran ini dengan megatakan, “Khadijah menunjukkan dirinya sebagai seorang istri yang sangat mencintai suaminya sekaligus sebagai ibu yang sangat penyayang, lembut dan baik terhadap anak-anaknya,” pungkasnya, “semoga Allah Ta’ala meridhainya.” [Pirman] sumber

Cat. Admin : Artikel ini telah kami gabung dari dua tulisan....


◄ Newer Post Older Post ►

Para Sahabat

Nasehat Sang Murabbi

Nasehat Sang Murabbi

Sekilas

Sekilas
Bukanlah seorang penulis apalagi seorang plagiator, tapi coba berbagi atas apa yang di dengar, di lihat dan di baca....

Nasyid

Jangan lupa di LIKE ya,,,

×
 

Copyright 2011 Blog Kita79 is proudly powered by blogger.com | Design by BLog BamZ