gambar Google |
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Allahumma sholli ‘ala Muhammad.
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Rasulullah Muhammad saw telah memberikan keteladanan bagi orang-orang
yang mengharap rahmat Allah swt dan yakin akan adanya hari akhir.
Keteladanan tersebut mencakup seluruh perikehidupannya dimulai sejak
beliau menerima wahyu pertama di Gua Hira sampai menghembuskan nafas
yang mengakhiri perjuangannya di dunia. Hikmah-hikmah kebaikan yang
dilakukannya bahkan sejak beliau belum menyandang status kerasulannya
pun dapat kita teladani.
Teladan Hijrah Rasulullah saw
Hijrah yang dilakukan Rasulullah saw merupakan proses perpindahan
geografis beliau saw dari satu kota (Mekah) ke kota lainnya (Yastrib).
Ia (Hijrah) terjadi pada tahun ke-3 sejak
pemboikotan kaum quraisy terhadap umat islam yang pada saat itu
merupakan tahun-tahun terberat perjuangan nabi saw, atau merupakan tahun
ke-13 sejak ‘Iqra’ diturunkan kepadanya. Rasulullah saw berhijrah
bersama seorang sahabat terdekatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq, melalui
berbagai macam halangan dan rintangan dari kaum quraisy saat itu.
Hijrah adalah sebuah momentum luar biasa penting yang dilakukan dalam
penegakan peradaban Islam. Ia memiliki banyak sekali makna bagi
perjuangan Rasulullah saw beserta para sahabatnya. Hijrah berarti
pendeklarasian sebuah entitas haq (dalam hal ini yaitu umat islam) yang
berpisah tanpa sedikit pun beririsan dengan entitas kebatilan (kaum
mekah quraisy jahiliy). Hijrah juga berarti sebuah nafas, cahaya, dan
titik embun baru yang menyegarkan dan membangkitkan harapan besar serta
optimism umat islam saat itu. Hijrah berarti dimulainya perjuangan dan
kepemimpinan islam atas umat manusia. Momentum Hijrah berarti berpindah
dari buruk menjadi baik, dari lemah menjadi kuat, dari cerai menjadi
satu, dari tertindas menjadi memimpin.
Terdapat peristiwa dan hikmah-hikmah dibelakang kesuksesan Hijrah
Rasulullah saw. Dimulai dari penyiapan Mush’ab ibn Umair yang dikirim ke
Yastrib untuk mempersiapkan para pendukung dakwah Rasulullah saw. Lalu
baiat aqobah pertama dan kedua untuk memastikan kesiapan entitas Yastrib
untuk dijadikan markas dakwah. Selain itu, peristiwa kesedihan yang
menimpa Rasulullah saw karena wafatnya para pendukung terbaiknya dalam
dakwah islam dan ketidakadilan yang dialami umat islam di Mekah menjadi
sebuah motivasi insaniyah yang mendorong keinginan untuk merasakan
kondisi kehidupan dan dakwah yang lebih baik. Dan pada akhirnya tentu
faktor perintah Allah swt kepada Rasulullah saw untuk berhijrah dan atas
berkah pertolongan Allah swt scenario Hijrah tersebut berjalan dengan
sempurna.
Kaitannya dalam konteks kontemporer
gambar Google |
Kondisi umat islam saat ini, kalau kita coba bandingkan, ternyata
tidak jauh dari kondisi umat islam yang ada sebelum Rasulullah saw
Hijrah. Dalam kondisi sebelum Hijrah, umat Islam secara umum berada
dalam kondisi yang terjajah oleh kaum quraisy jahiliy, baik secara
pemikiran, ekonomi, sosial politik, dan budaya. Walaupun jumlah mereka
sedikit demi sedikit terus bertambah dan kebenaran Islam itu semakin
tersingkap, namun karena ketakutan apabila kekuasaan mereka tergantikan,
quraisy jahiliy terus menekan dan ingin memberangus umat islam saat
itu. Mereka melakukan manipulasi, menyebar terror, memboikot,
mengucilkan umat islam dengan kekuasaan mereka, dan mengintimidasi orang
yang mengaku Islam.
Kita menemukan kondisi yang sama untuk saat ini, umat Islam terus
ditekan dan disuguhi pemikiran bahwa Islam adalah teroris yang buruk.
Berislam dengan baik berarti fundamentalis, ekstrimis, dan sangat tidak
toleran. Islam yang mereka inginkan adalah Islam yang terpisah dari
kehidupan sehari-hari, Islam yang hanya ada di sudut-sudut kumuh
kehidupan masyarakat. Islam tidak diperbolehkan mengatur ekonomi bagi
dirinya sendiri. Islam dilarang mendominasi budaya sehari-hari dan
dianggap merupakan budaya terbelakang. Dalam sosial politik, Islam
merupakan barang haram yang tidak boleh mencampuri dan harus jauh-jauh
dari mengatur urusan tersebut.
Mahasiswa sebagai ‘sahabat’ perjuangan Risalah Kenabian di masa ini
Bagaimana? Satu keniscayaan yang tidak bisa terlepas dari
keberhasilan Hijrah dan keseluruhan perjuangan dakwah Rasulullah
Muhammad saw adalah adanya para pendukung perjuangannya, adanya sahabat
Rasulullah saw yang menjadi penyokong setiap langkahnya. Sahabat
Rasulullah saw adalah orang-orang dengan karakteristik muda, pemikiran
kritis intelektual, tubuh kuat, dan keinginan yang membaja, serta
prestasi-prestasi gemilang yang pernah dibuatnya, maka di masa ini,
kelompok manusia yang paling mendekati karakteristik tersebut ada pada
Mahasiswa.
Mahasiswa haruslah mengambil perannya sebagai ‘sahabat’ Rasulullah
saw masa kini yang menjadi pendukung terdepan perjuangan Risalah
Kenabian. Dalam konteks kontemporer, sahabat inilah yang akan senantiasa
memperjuangkan risalah Islam yang dulu juga pernah didukung oleh
Mahasiswa Madani di zaman Rasulullah saw.
Gerakan Dakwah Kemahasiswaan menjawab tantangan
Jika individu adalah dasar setiap masyarakat, maka Mahasiswa adalah
salah satu individu pilihan yang paling banyak kontribusinya di
masyarakat, paling dinamis dan berpengetahuan. Masyarakat dapat bangkit
bersama gerakan Mahasiswa, sebagaimana masyarakat akan diam jika
Mahasiswa melalaikan kewajiban dan peranannya.
Oleh karena itu, masyarakat sangat memperhatikan Mahasiswa, mereka
mengamanahkan kepadanya lingkungan tempat ia belajar, mengamanahkan
kepada guru atau dosen untuk mendidiknya secara individu di atas
landasan aqidah dan memperhatikan aspek jasmani, akal, ruh, perasaan dan
emosi maupun secara kolektif dengan memperhatikan masyarakat, bangsa,
umat, dan agama dengan integritas dan nilai-nilainya. Mereka juga
memberikan segenap apa yang dimiliki kepada para mahasiswa yang tidak
lain adalah anak-anak mereka sendiri.
Maka menjadi kewajiban bagi Mahasiswa untuk menjawab tantangan
peradaban tersebut dengan memberikan segenap pemikiran, ilmu, dan amal
hingga ia maju bersama masyarakat, dan masyarakat berbangga dengan
keberadaannya. Hingga pilar-pilar itu menegakkan kembali peradaban Islam
yang penuh berkah. Engkaukah Mahasiswa itu?
cat Admin : adanya perubahan dan penambahan pada redaksi
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan Anda serta kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas isi artikel ini, namun kawan komentarnya yang sopan ya...!!! he..he..