Syeikh Siti Jenar , Pemutarbalikan Sejarah, Perjalanan Hidup & Ajarannya
Syekh Siti Jenar adalah
sosok yang misterius sekaligus kontroversial. Betapa tidak, eksis atau
tidaknya di panggung sejarah masih menjadi perdebatan para pakar.
Apalagi terkait statusnya yang dilabelkan kepadanya sebagai tokoh
pencetus ajaran Manunggaling Kawulo Gusti di tanah jawa. Meskipun juga
diragukan apakah Syekh Siti Jenar yang menyebarkannya, yang jelas ajaran
itu sendiri telah berkembang dan banyak dianut hingga sekarang.
Nama Syekh Siti Jenar memang
terdokumentasi di dalam sejumlah literatur kuno, seperti naskah babad,
kropak atau serat. Namun, validitasnya sebagai sumber sejarah
dipertanyakan. Karena mesti dipilah-pilah mana yang merupakan fakta riil
dan mana yang hanya mitos. Bahkan, berdasarkan hasil risetnya, penulis
buku ini telah menyimpulkan adanya distorsi sejarah dan ajaran Syekh
Siti Jenar.
Buku ini mencoba untuk
menguaknya apakah Syekh Siti Jenar itu ada atau tidak dan sejauh mana
kesesatan ajarannya. Keseriusan penulis untuk melakukan studi literatur
dan turun ke lapangan pun membuahkan kedalaman analisis. Bukan hanya
sebatas deskripsi historis, penulis juga menyajikan kajian yang bersifat
normatif-syar’i terkait ajaran yang disandarkan kepada Syekh Siti
Jenar. Keberanian penulis untuk mengkritis sosok sekaliber Prof. Dr.
Munir Mulkhan, sekaligus menjadikan buku ini sebagai bantahan ‘resmi’
layaka mendapatkan apresiasi tersendiri.
ENSIKLOPEDI SYIRIK DAN BID’AH JAWA
Dulu masyarakat
Jawa menganut Hindu dan Budha atau animisme-dinamisme, setelah itu Islam
datang. Terjadilah akulturasi budaya antara kepercayaan lokal dan
Islam. Masyarakat kadang sulit membedakan apakah ini Islam, Hindu,
Budha, ataukah Jawa. Dari sinilah muncul produk turunan berupa cara
berislam ala “orang Jawa” (Kejawen).
Banyak pertanyaan muncul tentang berbagai tradisi ritual Jawa. Bukan
saja dari orang yang awam terhadap Islam, tetapi juga dari para dai,
takmir masjid, dan tokoh masyarakat. Intinya, apakah berbagai amalan
atau ritual Kejawen itu bagian dari Islam, atau justru bertentangan
dengan Islam?
Nah, buku ini mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Hadir sebagai
sebuah ensiklopedi minitentang deskripsi dan bagaimana Islam memandang
beragam warisan budaya dan tradisi ritual mengenai:
(i) Konsep waktu dan dasar perhitungan Jawa, seperti primbon, weton, hari baik dan hari jelek
(ii) Tradisi saat Bayi dalam Kandungan hingga Lahir, seperti
mitoni/tingkepan, tata cara membuang ari-ari, serta keyakinan tentang
“sedulur alus”
(iii) Ramalan watak dan nasib, seperti sengkala, ruwatan, dan sukerta
(iv) Ritual kematian, seperti sadranan dan tahlilan.
(v) Hal-hal yang terkait dengan prosesi perkawinan, seperti bubakan,
cengkir gading, sawatan, suapan, injak telur dan mandi kembang setaman,
serta kembar mayang.
(vi) Ritual perayaan musiman, seperti tirakatan, sesaji kepala
kerbau, kirab pusaka, padusan, sekatenan, hingga grebeg sawal dan grebeg
besar.
Melalui buku ini kedua penulis ingin menekankan pentingnya memahami
ragam budaya di atas dalam upaya memurnikan akidah. Jangan sampai atas
nama nguri-uri kabudayan adi luhung atau mempertahankan “kearifan” lokal
ajaran Islam yang universal justru dilanggar. Apalagi fondasi Islam
adalah tauhid dan ittiba’, yang tidak menoleransi syirik dan bid’ah.
Judul Buku :
1. Syeikh Siti Jenar, Pemutarbalikkan Sejarah, Perjalanan Hidupnya, dan ajarannya
2. Ensiklopedi Syirik & Bid’ah Jawa
Penerbit : Aqwam
Harga : Kami paketkan buku 1 dan 2 dengan harga Rp 100,000 (Belum termasuk Ongkos kirim)
sumber :
www.eramuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan Anda serta kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas isi artikel ini, namun kawan komentarnya yang sopan ya...!!! he..he..